4 Alasan Kenapa Google Dijuluki “Mbah” oleh Netizen


mbah google

“Jika kamu belum tahu, tanyakan saja sama Mbah Google”
Demikianlah sepenggal kalimat yang sering dilontarkan para pengguna internet atau netizen di Indonesia. Google saat ini merupakan mesin pencari (search engine) nomor 1 di dunia, karena paling sering dipakai oleh para pengguna internet. Google Search dirancang dan dibuat oleh dua bersahabat asal Amerika Serikat, yakni Larry Page dan Sergey Brin pada 15 September 1997.

Mengingat usianya yang baru berada pada rentang umur 25 tahunan, maka boleh dikatakan Google masih berada pada masa remaja dewasa. Lalu, mengapa orang-orang di Indonesia sering menjulukinya dengan sebutan “Mbah”?

Kata “Mbah” dalam kosa kata bahasa Nusantara, khususnya Jawa, bermakna sebagai sosok orang yang sudah tua, bijaksana dan memiliki wawasan pengetahuan yang luas. Sementara, jika melihat usianya yang baru akan memasuki umur 20an tahun, maka Google seharusnya dipanggil “Adik” (Dik Google) atau “Si” (Si Google). Namun mengapa justru diasosiasikan dengan panggilan yang lebih tua (si mbah)?

Nah, ternyata bukan umur yang menjadi patokannya. Berdasarkan diskusi pada sebuah forum advertising di Facebook, para netizen Indonesia mengungkapkan beberapa alasan yang mendukung Google sering dipanggil “Mbah”, antara lain:

1. Memiliki Wawasan yang Luas

Banyak pertanyaan yang belum kita ketahui jawabannya, ternyata bisa kita temukan di Google. Sebenarnya bukan Google sendiri yang menjawabnya, tetapi sekedar mengarahkan kita untuk menuju ke situs-situs tempat jawaban yang tersedia. Dalam hal ini, Google memberikan kita petunjuk ke mana harus melangkah untuk menemukan jawaban dan solusinya.

Jika diibaratkan di dunia mistis, maka Google sama hebatnya seperti Mbah Dukun. Sehingga jika di dunia mistis ada “Mbah Dukun”, maka di dunia maya ada “Mbah Google”. Kalau begitu, pantaslah jika Google diberi julukan “Mbah”, apalagi Google juga menguasai hampir semua bahasa di bumi ini melalui fitur Google Translate.

Namun, tak semua netizen setuju dengan pendapat tersebut. Seperti yang terlihat pada percakapan di media sosial, seseorang atas nama akun @Regitt mengungkapkan bahwa “Google tak tahu segalanya, buktinya dia nggak tahu nama bokap gue!” Kemudian disanggah oleh akun @Melyo, “Soalnya, bokap lo nggak terkenal sich, coba lo nanya bokapnya Si Ayu Tingiting, pasti Google kasih tahu, makanya suruh bokap lo terkenal dulu wkwkwk….”

2. Mampu Memberi Saran

Seorang Mbah pasti memiliki kebajikan yang mampu memberi pesan, saran, dan nasihat. Nah, demikian juga dengan Google. Ketika Anda mengetikkan suatu kata atau kalimat pada kotak pencariannya, secara otomatis akan terlihat beberapa saran kata yang mungkin sedang anda cari. Itulah kemampuan Google yang bisa menebak isi hati anda, sehingga pantaslah diberi gelar “Mbah”, dan para netter luar negeri pun juga menggunakan julukan yang maknanya hampir sama dengan mbah.

Berikut ini adalah contoh saran yang diberikan Google:

tanya google

3. Menjadi Penguasa

Kata “Mbah” biasanya identik sebagai sosok yang hebat dan menguasai sesuatu, misalnya Mbah Marijan, Mbah Sukro, Mbah Suro, Mbah Semar, dan sebagainya. Nah, Google pun merupakan penguasa di dunia internet, sehingga setiap web master harus berpatokan pada aturan Google. Jika tidak, maka siap-siaplah masuk ke dunia sandbox (sampah). Karena saking berkuasanya, maka para netizen pun memiliki persepsi bahwa Google adalah Mbah-nya internet.

4. Namanya Memang Sesuai

Nama Google berasal dari kata Googol yang berarti angka 1 yang diikuti oleh 100 angka nol. Nama tersebut memiliki makna bahwa mesin pencari ini sebagai informasi tak terbatas di internet. Namun dalam presentasi, terjadi kesalahan  penulisan  Google oleh para investor yang membiayai proyek Sergey Brin dan Larry Page, sehingga mau tidak mau mereka harus menggunakan nama Google. Sebuah kesalahan yang ternyata berdampak luar biasa karena nilai jual dari nama “Google” saat ini mencapai milyaran  dolar amerika.

Nama Google jika disandingkan dengan gelar Mbah memang terdengar cukup mantap. Hal inilah yang membuat netizen Indonesia sangat familiar dengan panggilan Mbah Google. Sementara Wikipedia sering disebut “Om Wikipedia”. Adalah hal yang kurang nyambung dan terasa tidak enak didengar jika Microsoft diberi gelar mbah (Mbah Microsoft), karena terdengar kurang mantap.


Tinggalkan komentar