Rahasia Mempertahankan Bisnis Keluarga Tetap Awet


bisnis keluarga

Berdasarkan sebuah penelitian, diketahui bahwa hanya 30 persen dari kerajaan bisnis keluarga yang dapat bertahan hingga mewarisi ke generasi yang ke dua. Sementara yang mampu meneruskan ke generasi ke tiga hanya sebesar 12 persen.

Membangun dan menjaga kelanggengan bisnis keluarga memang bukan perkara yang mudah. Terkadang kepentingan bisnis harus dikorbankan demi menjaga keharmonisan keluarga, atau sebaliknya hubungan keluarga menjadi renggang hanya demi kepentingan bisnis.

Oleh karena itu, dalam menjalankan bisnis keluarga harus pandai-pandai dalam mengatur dan menyeimbangkan antara kepentingan keluarga dan bisnis, sehingga bisnis keluarga menjadi langgeng dan termasuk dalam angka 12 persen tersebut. Bagaimanakah caranya?

Ada empat faktor utama yang membuat sebuah bisnis keluarga mampu awet bertahan hingga diwariskan ke beberapa generasi berikutnya.

Kuatnya jalinan rasa persatuan dalam keluarga

Membangun bisnis yang didasari oleh jalinan rasa persatuan anggota keluarga akan lebih mudah melakukan adaptasi terhadap segala macam perubahan. Mereka akan mampu menjalin komunikasi yang baik sehingga dapat menempatkan kepentingan keluarga di atas kepentingan pribadi.

Untuk membangun rasa persatuan di dalam keluarga, ada beberapa hal yang bisa diterapkan, antara lain: rutin mengadakan pertemuan keluarga, memberikan pendidikan tentang bisnis kepada anggota keluarga sejak usia, membangun keterampilan dan komunikasi untuk menyelesaikan konflik.

Tidak hanya berorientasi pada keuntungan dan uang

Keluarga yang sukses dalam bisnis memiliki komitmen untuk mewujudkan satu set nilai di luar keuntungan dan uang. Nilai-nilai tersebut biasanya terwujud dalam bentuk pernyataan misi atau visi yang menjadi jiwa bisnis keluarga.

Memiliki visi terpadu

Kesamaan visi misi yang dimiliki setiap anggota keluarga yang tergabung dalam sebuah kerajaan bisnis akan menjadi modal yang kuat dalam menjaga kelanggengan bisnis. Visi yang terpadu kelak akan mempermudah dalam perencanaan suksesi.

Untuk mencapai target ini, beberapa hal bisa dilakukan antara lain: mengatur rencana strategis bisnis secara teratur dan menyelaraskan strategi dengan nilai-nilai dan visi milik keluarga.

Mempersiapkan generasi penerus yang handal

Satu faktor yang menjadi penyebab runtuhnya sebuah bisnis keluarga adalah pertikaian yang terjadi antara generasi berikutnya dalam menduduki pucuk pimpinan. Oleh karena itu, sedini mungkin perlu mendidik generasi – generasi yang cakap dalam dunia bisnis.

Namun sayangnya, banyak orang yang menyalah artikan bahwa mempersiapkan generasi berarti menemukan CEO berikutnya. Ini merupakan sebuah perangkap umum untuk bisnis keluarga yang mengalami kebangkrutan atau kehancuran sebelum diteruskan ke generasi berikutnya. Generasi yang tidak siap, cenderung selalu meniru orang tuanya.

Sementara itu, keluarga multi-generasi yang sukses berinvestasi dalam generasi berikutnya melakukan beberapa kiat, diantaranya: membangun sebuah dewan independen yang bertugas memberikan pertanggungjawaban kepada manajemen; membimbing generasi – generasi penerus dalam memilih profesi yang sesuai dengan skill atau minat mereka; serta mendidik dan menyiapkan generasi penerus yang ahli dalam hal kepemimpinan.

Tips agar bisnis keluarga berjalan baik dan stabil

Untuk membuat bisnis keluarga berjalan baik dan awet, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, di antaranya:

a. Tentukan tujuan dan visi bersama

Sebaiknya tentukan tujuan dan visi bersama sebagai keluarga, sehingga semua anggota keluarga dapat bekerja sama untuk mencapainya.

b. Buat aturan yang jelas

Buat aturan yang jelas untuk mengelola bisnis keluarga, termasuk bagaimana mengambil keputusan, mengatur keuangan, dan mengelola sumber daya manusia.

c. Jadikan komunikasi sebagai prioritas

Komunikasi yang baik adalah kunci keberhasilan bisnis keluarga. Pastikan semua anggota keluarga dapat saling berkomunikasi dengan jelas dan terbuka.

d. Tentukan peran masing-masing anggota keluarga

Tentukan peran masing-masing anggota keluarga dalam bisnis, sehingga setiap orang tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara bekerja sama dengan yang lain.

e. Tetap terbuka terhadap perubahan

Bisnis keluarga harus mampu mengikuti perubahan yang terjadi di pasar. Jadi, pastikan untuk terus belajar dan mengadaptasi diri sesuai dengan kebutuhan bisnis.

f. Jaga keharmonisan keluarga

Jaga keharmonisan keluarga agar bisnis dapat berjalan lancar. Pastikan untuk memperhatikan kebutuhan dan perasaan setiap anggota keluarga, dan jangan lupa untuk senantiasa saling menghargai.


Tinggalkan komentar