Tak dapat dipungkiri lagi, merebaknya wabah penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona telah banyak meluluhlantakan perekonomian negara-negara di dunia, baik yang terdampak langsung maupun yang tidak langsung. Sektor pariwisata, jasa penerbangan, hingga industri otomotif telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berita-berita tentang dampak buruk epidemi Covid-19 terhadap dunia, khususnya pada ekonomi dan sektor bisnis, telah menjadi headline utama pada halaman situs-situs web dunia mana pun.
Namun, terlepas dari semua berita buruk tersebut, ada sejumlah sektor industri di dunia yang merasakan dampak positif dari masalah wabah ini. Apa sajakah bidang industri yang dimaksud? Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah lima industri yang telah melihat pertumbuhan bisnis yang cepat ketika wabah penyakit ini menyerang.
1. Industri Medis
Memang rasanya tidak etis mengambil peluang keuntungan di tengah wabah yang melanda suatu kelompok masyarakat. Penulis berpengaruh seperti Gerald Posner dalam tulisannya menggambarkan wabah sebagai jendela di mana bisnis farmasi dan medis akan menaikkan harga secara wajar, karena kekurangan pasokan dan peralatan; baik sengaja atau tidak sengaja.
Apa yang terjadi setiap kali pandemi muncul adalah perlombaan di antara perusahaan medis dan obat-obatan dalam memaksimalkan potensi penjualannya; semakin lama pandemi terjadi, semakin tinggi keuntungannya.
Situasi ini mungkin banyak terlihat di negara-negara di mana sistem medis berada di pasar yang sepenuhnya bebas – seperti di Amerika Serikat. Produsen produk medis memiliki terlalu banyak kekuatan dalam menentukan tingkat pasokan dan produksi untuk memastikan keuntungan maksimal.
Apa yang bahkan lebih mengkhawatirkan – sementara perusahaan medis cenderung berupaya mencari keuntungan yang signifikan sebagai akibat dari penyebaran epidemi, survei juga menemukan bahwa perusahaan medis memilih untuk tidak menempatkan penelitian baru ke dalam metode pemulihan epidemi seperti MERS, SARS dan Covid-19 dalam mendukung mereka, mengingat profitabilitas mereka dalam nilai jangka panjangnya tidak sebanding dengan penelitian tentang penyakit kanker.
2. Produsen Deterjen
Jika Anda membaca tentang pasar saham hari ini, banyak situs analisis saham akan menyarankan investor untuk berinvestasi dalam produk-produk gourmet seperti Clorox, Dettol dan lainnya.
Ini karena setiap kali wabah terjadi, produk mereka mulai mengalami peningkatan permintaan yang tajam – dengan beberapa negara melaporkan tingkat penjualan yang tinggi menyebabkan stok habis, bahkan dengan harga yang terlalu tinggi.
Produk-produk seperti tisu, sabun tangan, disinfektan, pemutih dan banyak produk lainnya diyakini digunakan oleh konsumen, melindungi mereka dari kuman.
3. Layanan Streaming Video
Karena kekhawatiran publik untuk berada di tempat umum dan terbuka, banyak yang memilih untuk tinggal di rumah saat menghabiskan waktu bersama keluarga mereka. Karena perubahan jadwal dan kehidupan kita, maka prospek berpenghasilan besar akan dialami oleh penyedia layanan video streaming seperti Netflix, iFlix, dan lainnya – karena orang ingin mengisi waktu mereka.
Di antara perusahaan yang paling diuntungkan dari wabah itu adalah raksasa media hiburan Disney, yang mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah pelanggan ke layanan streaming video mereka di Eropa, Disney +.
Namun, ada kemungkinan bahwa penggemar video harus menunggu lebih lama untuk menemukan konten baru, karena sebagian besar produksi harus ditunda yang mengakibatkan banyak perubahan pada penjadwalan acara populer yang akan ditayangkan. Begitu pula dengan industri pornografi yang agak terkait dengan streaming video.
4. Produsen Perlengkapan Kesehatan
Di tengah wabah virus Corona yang menyerang saluran pernapasan kita, maka permintaan alat pelindung diri, seperti masker dan slop tangan mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Bahkan, seperti yang dilansir dari situs bisnis.com, pelaku industri farmasi menyatakan produksi masker di Indonesia sudah tidak mampu memenuhi permintaan yang semakin membengkak. Hal ini membuat banyak industri rumah tangga yang membuat masker-masker berbahan kain untuk ikut menyuplai keterbatasan masker medis yang ada di pasaran.
5. Investasi Emas
Di terjang kekhawatiran karena ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19, permintaan untuk emas mulai meningkat tajam sampai harga emas pada saat artikel ini ditulis – naik ke harga tertinggi yang pernah dicatat pada tahun 2012.
Diperkirakan bahwa harga emas akan tetap stabil atau terus naik, selama wabah terus berlanjut karena kekhawatiran publik atas dampak wabah terhadap stabilitas keuangan global.
Investor memindahkan aset-aset mereka ke logam mulia untuk melakukan lindung nilai terhadap dampak ekonomi yang diperkirakan dari Covid-19. Jika Anda memiliki banyak tabungan emas saat ini, maka investasi yang telah Anda lakukan pasti menunjukkan profit yang positif.