3 Teori Orang Cina Kuno Tidur dengan Bantal Keras


budaya orang cina

Mungkin Anda yang suka nonton film China klasik pernah menyaksikan fragmen yang memperlihatkan adegan tidur menggunakan bantal yang berbentuk kayu. Dari adegan itu, kita bisa memperoleh gambaran kehidupan masyarakat Tionghoa di zaman dinasti kerajaan. Mereka tidur di atas bantal yang keras, yang terbuat dari rotan, bambu, gelas porselen, atau pun potongan kayu.

Sebagai pusat produsen kain yang menjadi komoditi utama perdagangan mereka, lalu mengapa masyarakat tradisional Cina tidak tidur di atas bahan kain yang berbahan lembut? Ada tiga teori yang menjadi hipotesis dalam kebudayaan tersebut, yaitu:

Teori 1: Untuk Persiapan Menghadapi Perang

Kebiasaan tidur dengan menggunakan bantal keras yang terbuat dari kayu, rotan, bambu atau bahan keramik merupakan bentuk latihan untuk menguatkan tulang leher. Para laki-laki Tionghoa juga diajarkan untuk tidur di lantai atau papan agar bisa memiliki tulang dan tubuh yang kuat demi menghadapi situasi perang yang terjadi sewaktu-waktu.

Teori 2: Kasur dan Bantal Empuk Hanya untuk Raja dan Bangsawan

Teori kedua menyatakan bahwa dalam peradaban Cina kuno, kasur dan bantal empuk hanya diperbolehkan dipakai oleh keluarga raja dan kaum bangsawan. Rakyat jelata dan pelayan istana hanya boleh menggunakan bantal yang keras atau tidur di atas lantai. Artinya, posisi tidur rakyat dan pelayan tidak boleh lebih tinggi dari ranjang keluarga raja.

Teori 3: Menjaga Postur Tubuh

Ilmu pengobatan dan kesehatan bangsa Cina sudah cukup populer sejak zaman lampau. Banyak teknik dan teori pengobatan tradisional Cina yang sejalan dengan teori kesehatan modern, salah satunya adalah teknik tidur yang sehat. Salah satu alasan yang membuat berkembangnya kebiasaan warga Cina tidur di atas papan dan bantal yang keras adalah manfaat yang diperolehnya.

Studi ilmiah modern menyatakan bahwa tidur di atas permukaan yang keras dapat memberikan kontribusi bagi kesehatan tulang belakang. Kebiasaan ini dapat membentuk postur tubuh yang tegak. Sedangkan jika sering tidur di kasur yang empuk dan lembek, tubuh tidak menjadi tegak karena kasur melorot akibat beban tubuh yang berat.

Alasan tersebut membuat masyarakat China rela tidur tidak nyaman, namun yang penting memperoleh manfaat sehat untuk tubuh yang tegap. Wanita Geisha di Jepang kuno juga rela tidur di atas bantal yang keras dan tidak nyaman demi menjaga tatanan rambut mereka agar tidak rusak dan tetap rapi.


Tinggalkan komentar