Kota Banda Aceh adalah sebuah surga yang tersembunyi di ujung barat Pulau Sumatra, Indonesia. Dikenal sebagai “Serambi Mekah” karena letaknya yang strategis sebagai pintu gerbang menuju Kota Suci Mekah bagi para peziarah Muslim. Kota Banda Aceh tidak hanya memiliki nilai religius yang tinggi, tetapi juga keindahan alam yang memukau. Kota ini dipenuhi dengan pesona alam yang luar biasa, mulai dari pantai pasir putih yang terhampar luas hingga hijaunya hutan-hutan tropis yang menyelimuti pegunungan di sekitarnya.
Di lain sisi, Aceh juga memiliki beragam karya sastra yang menarik, termasuk juga yang berupa pantun. Tapi, pada postingan ini, kita tidak akan membahas tentang pantun tradisional Aceh, tetapi akan menggunakan frase kata jalan-jalan dan Banda Aceh sebagai bahan untuk berpantun.
Pantun Kota Aceh
Beli kemeja pakai uang receh
Bawa ragi sudah meleleh
Selamat datang di tanah Aceh
Moga rejeki banyak diperoleh.
Jalan jalan ke Banda Aceh
Pakai topi agak nyeleneh
Kalau kamu kebanyakan ngoceh
Nanti pasti terlihat aneh.
Jalan-jalan ke kota Aceh
Sambil membeli oleh-oleh
Gadis berhijab terlihat soleh
Ingin rasanya selalu menoleh.
Baca juga pantun jalan-jalan lainnya berikut ini:
Jalan-jalan jauh jaraknya
Singgah sebentar di pemandian
Kamulah bunga, aku kumbangnya
Maka cepatlah kita jadian.
Jalan-jalan bersama Sopian
Dari hulu sungai Asahan
Dari pada hidup kesepian
Mending cepat kita nikahan.
Jalan-jalan di atas papan
Tempat mobil main balapan
Masa depanku tiada harapan
Bila kau jauh dari dekapan.
Jalan-jalan ke kota Palembang
Duku berbuah bercabang-cabang
Andai sayangku bisa ditimbang
Pasti beratnya melewati ambang.
Jalan-jalan ke tengah kota
Bapak pergi untuk berbisnis
Bila hati sudah jatuh cinta
Kopi pahit terasa manis.
