Jayawijaya, terletak di Provinsi Papua, Indonesia, adalah sebuah kota yang dikelilingi oleh pesona alam yang memukau. Terletak di Pegunungan Maoke yang megah, kota ini menawarkan pemandangan gunung yang menakjubkan, lembah hijau yang subur, dan air terjun yang mempesona. Salah satu daya tarik utamanya adalah Puncak Jaya, yang juga dikenal sebagai Carstensz Pyramid, merupakan salah satu puncak tertinggi di dunia dan menarik para pendaki gunung dari seluruh penjuru dunia.
Pada postingan kali ini, kita akan menyusun pantun tentang kota Jayawijaya dan juga menggunakan frase kata dari kota tersebut sebagai bahan pantun, seperti berikut ini.
Pantun Kota Jayawijaya
Kemeja atas buat bergaya
Baju cewek namanya kebaya
Selamat datang di Jayawijaya
Moga nasib makin bercahaya.
Jalan-jalan ke Jayawijaya
Jangan lupa beli alpukat
Siapa dia pakai kebaya
Penuh pesona sangat memikat.
Jalan jalan ke Jayawijaya
Lalu pergi ke kota Jogja
Jadi orang jangan banyak gaya
Lebih baik yang biasa saja.
Jalan jalan ke Jayawijaya
Nonton film tak jua tamat
Hidup jangan berfoya-foya
Punya uang harus dihemat.
Jalan jalan ke Jayawijaya
Sambil arisan hadiah sepeda
Mari lestarikan adat budaya
Jadi warisan generasi muda.
Nah, demikianlah kumpulan pantun dengan tema kota Jayawijaya. Silakan baca lagi pantun jalan-jalan lainnya berikut ini:
Jalan jalan ke kota Jogja
Jangan lupa ke Malioboro
Cintamu hilang, bermuram durja
Rasa hancur, hati pun loro
Adik datang bawa cemilan
Cemilan disimpan di dalam koran
Ini waktunya tuk jalan-jalan
Sambil sekedar cari hiburan.
Jalan-jalan di atas papan
Tempat mobil main balapan
Masa depanku tiada harapan
Bila kau jauh dari dekapan.
Dalam istana tumbuh durian
Rasanya enak, sangat jempolan
Buat nona yang masih sendirian
Bolehkah saya mengajak jalan?
Jalan jalan ke Semarang
Pohon meranti di tepi jurang
Kalau belajarnya jarang-jarang
Pasti nanti tak jadi ‘orang’.
