Kumpulan Pantun Pura Pura Tidak Tahu


pantun pura pura tidak tahu

“Kura-kura dalam perahu
Pura-pura tidak tahu”
Nah, itulah salah satu pantun pendek yang sudah populer di telinga kita yang mengungkapkan kepura-puraan. Selain itu, sederet pantun berikut ini juga memiliki topik yang sama.

Pantun Pura-pura Tidak Tahu

Buah sirsak dalam kereta
Kereta dibawa sama Rahu
Sudah terlihat di depan mata
Tapi pura-pura tidak tahu.

Pegal terasa otot di bahu
Biar hilang minumlah jamu
Pura-pura tidak tahu
Kalau aku cinta padamu.

Naik sepeda putus rantainya
Pergi ke Jogja mengecek suhu
Daripada kena batunya
Pura-pura saja tidak tahu.

Naik kereta lambat melaju
Karena membawa sebuah perahu
Katakan saja kamu setuju
Jangan pura-pura tidak tahu.

Pohon kurma dibuat tandu
Mengangkat orang cidera bahu
Sudah lama aku merindu
Kau malah pura-pura tak tahu.

Nah, demikianlah sederet pantun tentang kepura-puraan dan ketidak tahuan. Untuk melengkapi literasi pantun Anda, mungkin Anda perlu juga membaca kumpulan pantun asyik lainnya berikut ini.

Kumpulan Pantun Aneka Tema

Ikan patin banyak duri
Goreng bersama ikan teri
Belajar rajin setiap hari
Sukses datang di ujung jari.

Ada tomat ada kentang
Sambal balado di dalam peti
Aku ucapkan selamat siang
Untuk engkau yang ada di hati.

Foto lama jadi kenangan
Kenangan indah sama Anjasmara
Salam hangat para undangan
Moga bahagia mengikuti acara.

Itik mati dimakan buaya
Buaya kadal makan pepaya
Hati hati di jalan raya
Awas ada banyak bahaya.

Hati-hati tipu muslihat
Musuh datang mengaku malaikat
Di dalam tubuh yang sehat
Terdapat sosok jiwa yang kuat.

Musim paceklik pergi berlayar
Perahu menepi di muara kanal
Tinggal klik, langsung bayar
Produk ini sudah terkenal.

Jarum suntik buat rematik
Yang baju batik penuh karismatik.

Pasang pagar diberi kawat
Pagar berduri yang sangat kuat
Bumi kita harus dirawat
Agar memberi banyak manfaat.

Cahaya redup berwarna biru
Sudah bersinar di tengah taman
Cerita hidup yang paling seru
Saat indah dalam kebersamaan.

Pak Nyoman membawa papan
Papan besar dari Palembang
Ada tanaman, ada kehidupan
Harus dijaga agar seimbang.

Kerja belum badannya berpeluh
Kalau tersenyum hatiku luluh.

Kolam ikan ditumbuhi pandan
Mawar putih, anggrek rembulan
Kurang makan, letih di badan
Kurang pikir, tersesat jalan.

Jika sempat pergi ke kota
Jangan lupa untuk bertamu
Dari pada bermain cinta
Lebih baik mengejar ilmu.

Memang susah bermain gitar
Apalagi di saat gerogi
Kita berpisah hanya sebentar
Pasti kelak bertemu lagi.

Ke tengah sawah tangkap belalang
Belalang coklat kulitnya belang
Jangan biarkan semangat hilang
Kerja keras membanting tulang.

***


Tinggalkan komentar