Pencegahan perundungan merupakan suatu upaya yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan individu di berbagai lingkungan, seperti di sekolah, tempat kerja, dan masyarakat secara umum. Salah satu langkah utama dalam pencegahan perundungan adalah meningkatkan kesadaran tentang dampak buruk perundungan terhadap korbannya.
Pendidikan dan kampanye yang menyoroti pentingnya empati, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan adalah kunci dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman. Nah, kumpulan pantun berikut ini merupakan salah satu bentuk dan media kampanye yang mengajak untuk mencegah kasus perundungan atau bullying.
Pantun Cegah Bullying ~ Anti Perundungan
1. Jalan-jalan ke Pulau Bali
Ada pendatang harus dicurigai
Jangan suka untuk membully
Mari kita saling menghargai.
2. Ke Semarang bawa kuali
Kuali disimpan bersama kendi
Bila orang suka membully
Pasti dia tidak berbudi.
3. Robocop berguling-guling
Lets stop bullying!!!
4. Perut begah dari kondangan
Karena makan kebanyakan
Mari cegah perundungan
Agar tercipta kerukunan.
5. Pedagang jamu ada di taman
Duduk berdua dengan seniman
Jika kamu membully teman
Sama artinya dengan preman.
6. Ada maling nasibnya sial
Barang dicuri sudah dibajak
Cegah bullying di media sosial
Gunakan jari dengan bijak.
7. Datang tamu dari Pariaman
Bajunya belang, naik delman
Jika kamu membully teman
Akan hilang rasa yang aman.
8. Abang Ahmed membawa topi
Topi dibeli di kota Deli
Jadikan sosmed tempat yang hepi
Jangan dipakai buat membully.
9. Ular jali datang membelit
Membelit kuat si burung pipit
Jika membully warna kulit
Cara pikirnya masih sempit.
10. Bapak kuli, mobilnya sedan
Baru dibawa buat latihan
Jangan membully bentuk badan
Karena semua punya kelebihan.
11. Datang nyamuk suaranya bising
Pusing kepala tujuh keliling
Entah gemuk atau pun langsing
Jangan pernah untuk bullying.
12. Makan gulali saat weekend
Dont bully, be a friend!
13. Baling-baling di atas awan
Stop bullying.., kawan!
14. Malam minggu pakai kerudung
Kerudung putih dari Bandung
Jangan ganggu, jangan merundung
Lebih baik kita bersenandung.
15. Malam minggu pergi patroli
Jumpat ayah bawa vanili
Buat kamu yang suka ngebully
Nyebur ajalah kamu ke kali!
Sebelum lanjut, mungkin Anda tertarik juga membaca aneka pantun lainnya berikut ini:
16. Rumah megah punya bujangan
Setiap pagi tempat arisan
Marilah cegah perundungan
Apa lagi tindak kekerasan.
17. Rajawali dipanah Arjuna
Terbang naik di atas pelana
Jangan membully, jangan menghina
Lebih baik saling membina.
18. Rumah batu di Argentina
Bersungut-sungut di atas karang
Bullying itu bawa bencana
Bisa merenggut nyawa orang.
19. Tarik menarik bermain bowling
Saat dilempar terkena maling
Wajah burik dan tidak glowing
Bukan menjadi bahan bullying.
20. Pergi ke kota naik pick-up
Lalu berbaring di Cilacap
Jaga kata, jagalah sikap
Agar bullying tidak terucap.
21. Sepetak tanah di atas karang
Bunganya mekar membuat girang
Jangan pernah membully orang
Karena bisa menyulut perang.
22. Datang tamu naik ojek
Membawa tenda tidak bertali
Kalau kamu suka mengejek
Itu pertanda hobi membully.
23. Buah jambu dari Italy
Pohon nangka berbunga melati
Kalau kamu hobi membully
Itu pertanda tak punya hati.
24. Ada pentungan tengah telaga
Stop perundungan sekarang juga!
25. Bebek guling dicampur ikan
Hentikan bullying dengan pendidikan!
26. Induk gajah dalam kurungan
Datang landak bersama kumbang
Mari cegah perundungan
Agar anak bisa berkembang.
27. Nasi kebuli di atas bata
Baru dibungkus dalam kemasan
Jangan membully dengan kata
Apa lagi tindak kekerasan.
28. Ada bujangan tangannya gatal
Karena makan bubur yang kental
Perundungan merusak mental
Bisa membuat hal yang fatal.
29. Kuda jinak ekornya kebas
Pergi beranjak ke bendungan
Setiap anak berhak bebas
Dari tindakan perundungan.
30. Bapak-bapak bawa pentungan
Saat berjaga di tikungan
Setiap anak butuh perlindungan
Dari tindakan perundungan.
Nah, demikianlah kumpulan pantun dengan tema “stop bullying“, semoga bisa memberi inspirasi dan dapat menjadi media kampanye anti perundungan. Jangan lupa untuk membaca topik pantun lainnya di bawah ini:
