25 Puisi tentang Ibu Tercinta – Ungkapan Penuh Makna


puisi tentang ibu

Puisi tentang ibu adalah ekspresi seni yang penuh makna, mengungkapkan perasaan cinta, penghargaan, dan rasa terima kasih kepada ibu tercinta. Ibu adalah sosok yang tak tergantikan dalam kehidupan kita, dengan dedikasi dan pengorbanannya yang tiada tara. Melalui puisi, kita dapat menyampaikan ungkapan perasaan yang mendalam, memahami peran ibu dalam kehidupan kita, dan menggambarkan kekuatan cinta yang tak terbatas.

Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi keindahan puisi untuk ibu, menggali inspirasi dari bait-baitnya, dan mengeksplorasi makna yang tersirat di balik kata-kata yang indah. Jika pembaca hendak menggunakan atau mengutip salah satu puisi di bawah ini, jangan lupa mencantumkan sumbernya (www.diedit.com).

1. Puisi “Insan yang Luar Biasa”

Karya: www.diedit.com
Ibu, engkau insan yang tiada tanding
Sikap lembut namun teguh dalam hening
Kau tunjukkan kasihmu sesuci bening
Kesabaranmu seindah padi menguning

Ibu, kau bimbing aku ‘tuk tentukan arah
Engkau mendekapku di kala gelisah
Menyejukkan aku di saat gerah

Ibu, pelindungku saat aku terhempas
Memberiku semangat dan juga nafas
Agar hidupku tak menjadi ampas
Ketika pegangan dunia terasa lepas

Ibu, cintamu padaku tak terhingga
Sayangmu padaku tidak terkira
Yang membuat hidupku kuat bahagia
Dalam pusaran lika-liku dunia

Ibu, dalam pelukanmu, ada ketenangan
Dalam nasihatmu, ada kebijaksanaan
Dalam belaimu, ada perjuangan
Ibu, engkaulah insan yang luar biasa

2. Puisi “Mutiara Cinta Seorang Ibu”

Karya: www.diedit.com
Cinta seorang ibu itu indah
Tak terungkap oleh kata-kata
Yang penuh dengan pengabdian
Berkorban dalam keikhlasan

Cinta seorang ibu itu tak terbatas
Tetap tegar meski badai melanda
Tiada tergoyahkan, tiada tertunda
Walau luka datang merenda

Cinta seorang ibu itu penuh ketabahan
Tetap ada saat semua tak hiraukan
Berkilau indah tiada terpudarkan
Mengalirkan dengan penuh kesadaran

Cinta seorang ibu bersinar gemilang
Dari pagi hingga malam menjelang
Meski mata harus pucat bergadang
Meski suara harus serak berdendang

Dalam senyumnya, aku rasakan hangat
Dalam peluknya, aku menjadi kuat
Cinta seorang ibu teramat dahsyat
Yang membuatku belajar hebat

3. Puisi “Kasih Ibu Tiada Terkira”

Karya: www.diedit.com
Ibu…
Cintamu laksana seberkas embun
Menghias nuansa pagi yang lembut
Menebar nada yang indah bersahut
Agar keluargamu hangat terpaut

Ibu…
Dalam hiruk dunia yang begitu ribut
Kasih sayangmu kuat bersambut
Bagai pelangi di padang rumput
Agar keluargamu nyaman terhanyut

Ibu…
Engkau bukanlah seberkas bayang
Tapi cahaya yang bersinar gemilang
Berpendar tuk jadi penerang
Agar keluargmu merasa tenang

4. Puisi “Kasih Ibu Tak Terbatas”

Karya: www.diedit.com
Ibu…
Cintamu berkah yang mengagumkan
Penuh kekuatan yang tak terungkap
Selalu hadir memperbaiki segalanya
Dalam setiap masalah yang kudapat

Ibu…
Cintamu melindungiku setiap saat
Membuatku merasa aman dan kuat
Menjadikanku hidup bersemangat
Dalam mengukir jejak demi jejak

Ibu…
Engkau mengasihiku tanpa balas
Indah bak cahaya berselaras
Membawa buih-buih kehangatan
Dalam pelukan yang penuh kedamaian

5. Puisi “Kisah Malaikat”

Karya: www.diedit.com
Ibu…
Di sini goreskan kisah tentangmu
Kisah pengorbanan jiwa dan ragamu
Teguh tekad tak tergoyahkan waktu
Meski tertatih menjalani hidup

Ibu…
Tanpa henti mengasuh dengan setia
Dipenuhi kebanggaan yang tak terhingga
Meski dirantai oleh rasa lelah
Tetap tegar mengabdikan tugas

Ibu…
Kau adalah malaikat dalam duka
Penyembuh luka saat kesedihan
Penyulut api cinta di setiap langkah
Malaikat yang indah tak bersayap

Ibu…
Kini kau telah menua dan rapuh
Namun sekalipun tak pernah mengeluh
Inginku kau tetap bersamaku selalu
Bersama kasih dan petuah bijakmu

6. Puisi “Terima Kasih untuk Ibu”

Karya: www.diedit.com
Ibu…
Tanpamu, takkan kurasakan serunya dunia
Tanpamu, takkan kupahami hitam putihnya
Dan bila tanpamu, bisakah aku tegar?

Ibu…
Kau adalah malaikat bagiku
Kau adalah pahlawan untukku
Dan bagai mentari dalam hidupku

Ibu…
Sejuta kata tak cukup diucapkan
Rasa terima kasihku yang terdalam
Mungkin hanya secuil memberimu bahagia

7. Puisi Sedih “Untuk Ibuku di Surga”

Karya: www.diedit.com
Air mataku jatuh menangis
Mengalir di kelopak yang tipis
Menyadari betapa diriku egois
Yang membuat hatinya teriris

Bibirku kaku dalam sesal
Bagai tertimpa sejuta sial
Menyadari betapa diriku bebal
Yang sering membuatnya kesal

Namun itu tak mengubah segalanya
Tak mampu meneduhkan lubuk hatinya
Karena dia telah jauh di sana
Terpisah oleh ruang dan raga

Ibu, aku menyesal
Telah menyayatkan sejuta luka
Telah menaburkan banyak derita
Pada hatimu yang penuh cinta

Kini…
Aku duduk sendiri dalam sunyi
Menjalani hidup yang tiada pasti
Tanpa kekuatan kasih ibu di sisi
Yang telah menuju pelukan Ilahi

8. Puisi Pendek “Kulit yang Tak Lagi Lembut”

Karya: www.diedit.com
Ibu…
Kerutan-kerutan di keningmu
Jadi kanvas untuk kisah hidupku
Sejuta lelah dan setumpuk peluh
Tergambar jelas walau tiada mengeluh

Ibu…
Kulit tanganmu yang bersekat-sekat
Jadi saksi pengorbanan yang terpahat
Dalam perjuangan yang termat berat
Agar keluarga bahagia walafiat

9. Puisi “Aku dan Ibuku”

Karya: www.diedit.com
Bintang beredar dalam jejaknya
Bulan terang dalam lintasannya
Waktu berputar dalam siklusnya
Menghadirkan aku dalam takdirnya

Aku…
Lahir dari sosok yang hebat
Yang berkorban sekuat-kuat
Tak peduli maut mendekat

Ibu…
Perempuan tangguh yang berkelas
Memberi kasih tanpa batas
Walau rasa nyamannya terampas

Ibu…
Wanita terbaik dalam kerajaanku
Motivasi terbesar dalam hidupku

Ibu…
Aku menyayangimu
Terima kasih atas segala waktu
Dan juga usaha doamu

10. Puisi 3 Bait “Kepada Ibu Ku Merindu”

Karya: www.diedit.com
Angin mendesir membelai raga
Sejuknya membawa kenangan
Mengingatkan kisah lama
Yang terpatri dalam ingatan

Saatku riang dan penuh ceria
Pada masa kecilku yang indah
Biarkan napasku bercerita
Tentang ibuku yang hebat

Ibu…
Rinduku tak terhingga padamu
Rindu pada masa-masa itu
Saat indah yang berlalu
Rindu saat ibu mendekapku

11. Puisi “Syair Indah buat Ibu”

Karya: www.diedit.com
Ibu…
Telah berjuta kata kucoba rangkai
Maksud hati melukis seindah permai
Untuk gambarkan kasihmu yang damai

Lautan tinta tampaknya tak cukup
Tiada sebanding cintamu setangkup
Yang telah memberiku makna hidup
Dalam setiap nafas yang kuhirup

Ini bukan kesulitan merangkai kata
Ini bukan karena kehabisan kalimat
Karena sebanyak apa pun kata tertata
Kasih sayangmu melebihi itu semua

Semua tentangmu, jiwa nan mulai
Cintamu lebih indah dan bermakna
Ibarat rona surya di kala senja
Hadirkan warna selaksa rasa

12. Puisi “Insan Penerang Hidupku”

Karya: www.diedit.com
Aku, manusia yang mengukir mimpi
Berlari mencoba mencari jati diri
Terombang-ambing terjebak duri
Ditenggelamkan oleh luka terperi

Ibu, kaulah cahayaku
Menerangi kegelapan jejak jalanku
Kau membimbingku di ruang berliku
Yang penuh rintangan berbatu

Nasihatmu adalah sumber hikmah
Melindungiku di bawah bait doa
Yang tersirat penuh rasa ikhlas
Yang termuat tanpa batas-batas

Ridha Allah terletak pada ridhamu
Aku bersyukur memiliki dirimu, Ibu
Karena menjadi sinar dalam hidupku
Kunci kesuksesanku berasal darimu
Ibu, tolong maafkan aku

13. Puisi “Ibu dan Pengorbanannya”

Karya: www.diedit.com
Malam itu purnama bersinar gemilang
Menghias samudera dengan terang
Kala itu seorang wanita berjuang
Jerit tangisnya terdengar mengguncang

Demi buah cinta yang paling indah
Sekuat tenaga dia bertahan
Melawan maut yang makin dekat
Dengan sisa tenaga yang kian sekarat

Itulah sepenggal kisah yang terucap
Tentang ibuku yang paling hebat
Tentang ibuku yang paling kuat
Pengorbanannya takkan ku sia-siakan

14. Puisi “Kehangatan dan Doa”

Karya: www.diedit.com
Setiap hari bagai pelangi yang berwarna
Dongeng dan mimpi indah menghias
Lembut kecupmu menghapus air mata
Pelukan hangatmu bahagiakan jiwa

Bunda, kau hadiahkan hidup yang indah
Rasa terima kasihku tiada terhingga
Kehangatanmu tak ternilai harganya
Menyemai di hati dan jiwa

Bunda, engkau sumber kekuatan
Pengorbanan dan kasihmu tiada tara
Terungkap dalam kata dan doa
Bunda, kau berarti segalanya

15. Puisi 4 Bait “Kasih Sayang Ibu”

Karya: www.diedit.com
Senyuman ibu, bak sinar di kegelapan
Pelukan ibu, penuh dengan kehangatan
Cinta ibu, sempurna dalam keikhlasan
Nasihat ibu, ibarat kompas pedoman

Nilai-nilai yang ibu ajarkan
Pengorbanan yang ibu lakukan
Pasti tak mungkin aku gantikan
Pasti tak sanggup untuk terbayarkan

Setiap langkah yang kau pandu
Tiap nasihat yang kau seru
Bentuk kasih yang tak terukur
Ibarat mutiara di dalam kalbu

Aku mencintaimu, ibu…
Terima kasihku tak akan cukup
Kau pahlawanku, malaikatku
Kasihmu abadi, selamanya menyatu

16. Puisi “Ibu Pahlawanku”

Karya: www.diedit.com
Ibu…
Terima kasih atas cintamu yang tulus
Terima kasih atas sayangmu yang halus
Terima kasih atas doamu yang kudus

Ibu…
Sejuta kasihmu takkan terhapus
Pesan-pesanmu terucap lurus
Agar anakmu melangkah mulus
Dalam liku dunia yang tandus

Ibu…
Maafkan kecerobohanku
Maafkan kekhilafanku
Maafkan atas luka pilu
Yang membuat perih di kalbu

Ibu…
Engkau sinar dalam gelapku
Jika ada yang bertanya pahlawanku?
Pasti engkau, ibuku satu…

17. Puisi “Bunda Bidadari Surga”

Karya: www.diedit.com
Dialah bidadari surgaku
Yang hadir membesarkanku
Meski bukan malaikat bersayap
Tapi pelukannya sejuta hangat

Dialah bidadari di bumi
Yang hadirnya untuk memberi
Mengalirkan beribu kasih murni
Kepada aku yang tak tahu diri

Ibu, maafkanlah kesalahanku
Atas kekecewaan yang aku balut
Telah goreskan perih di kalbu
Yang buat tawamu tersendu

Ibu, waktu terus berputar
Aku berjanji akan senantiasa
Memberimu senyuman bahagia
Sebisa mungkin membuatmu bangga

18. Puisi “Doa Mama”

Karya: www.diedit.com
Mama…
Ketika aku rapuh, kau berdiri di sisiku
Di saat aku tersesat, kau menuntunku
Waktu dan perhatianmu tiada terhitung
Kasih sayangmu menyusup ke jantung

Mama…
Aku sadar hidupku berkat doamu
Kau berharap ku menjadi insan tangguh
Aku berusaha untuk beri bahagia
Walau itu takkan pernah setara

Mama…
Duniaku terasa indah mengalun
Lelah lenyap saat teringat senyummu
Walau hanya sebatas bayangmu
Namun kerinduan telah menghiburku

19. Puisi “Pengorbanan dan Doa Ibu”

Karya: www.diedit.com
Setiap detik waktu yang bergulir
Usiaku tumbuh ibarat berlari
Beranjak besar untuk meraih mimpi
Dalam perjalanan yang lama bertepi

Namun, tanpa lelah kau hadir di sisi
Menemaniku saat ramai dan sunyi
Mendidikku dengan begitu terlatih
Karena nakalku sering membuat letih

Ibu, engkau sosok yang begitu hebat
Merawat keluarga dengan kuat
Membangun cinta penuh semangat
Mengalirkan kasih yang begitu nikmat

Ibu, dengan peluh keringatmu
Kau mendidik tak jemu-jemu
Dengan lantunan doamu
Kau harapkan kesuksesanku
Ibu, terima kasihku setulus kalbu

20. Puisi “Untuk Ibuku Tercinta”

Karya: www.diedit.com
Di bawah langit malam yang gelap
Angin meniup lembut menyapa
Aku merenung bagai seorang petapa
Mengingat sosok yang sempat terlupa

Dialah ibuku tercinta
Yang kini jauh berada
Dalam kegundahan yang nestapa
Hatiku rindu akan hadirnya

Dialah ibuku tersayang
Yang ku jumpa dalam bayang
Tat kala sepi menjelang
Rasa rinduku tak pernah hilang

21. Puisi “Akan Selalu Butuh Ibu”

Karya: www.diedit.com
Seiring waktu yang berlalu tanpa henti
Ku coba pendam derita di dalam hati
Berusaha ‘tuk menyelesaikan sendiri
Agar ibu tak lagi merasa khawatir

Aku sudah besar, aku sudah mandiri
Lika-liku kehidupan yang menanti
Sudah sepantasnya ku hadapi sendiri
Tanpa perlu ibu yang menemani

Namun, rupanya aku tak sekuat itu
Aku masih butuh pelukan ibu
Aku masih butuh sandaran ibu
Karena hanya ibu yang menguatkanku

22. Puisi “Ibuku – Sang Koki Sampai Dokter”

Karya: www.diedit.com
Ibuku…
Dialah koki terhebat sejagat
Masakannya amatlah lezat
Walau kadang kurang garam
Meski kadang kelebihan asam

Ibuku…
Dialah sang penata handal
Dari meja hingga bantal
Dari pakaian hingga sandal
Meski badannya dibalut pegal

Ibuku…
Dialah guru yang sejati
Mendidikku dari hati
Mengajariku dengan teliti
Agar menjadi insan berbakti

Ibuku…
Dialah dokter sepanjang masa
Merawatku dengan penuh rasa
Mengobati luka tanpa tersisa
Dengan kasihnya yang luar biasa

23. Puisi “Untuk Ibu dari Seorang Ibu”

Karya: www.diedit.com
Ibu…
Sedari kecil aku membuat susah
Sedari kecil aku bikin gelisah
Membelitmu dengan rasa resah
Hingga sering matamu basah

Ibu…
Saat mulai beranjak remaja
Aku masih cengeng dan manja
Suka bersikap semaunya saja
Hingga buatmu bermuram durja

Ibu…
Ketika telah menjadi dewasa
Aku merasa sudah berkuasa
Tak peduli tutur bahasa
Hingga pedih yang kau rasa

Ibu…
Tatkala aku menjadi ibu
Akhirnya kini ku jadi tahu
Sungguh berat peran itu
Karena butuh keteguhan kalbu

Ibu…
Berikanlah maaf pada anakmu
Yang dulu selalu menyakitmu

24. Puisi Ibu Bahasa Inggris “Thanks to Mama”

Karya: www.diedit.com
In the realm of love and care, a guiding light,
A soul so pure, with a heart shining bright,
Through every triumph and tear, she stood by,
Oh, this heartfelt ode, to Mama, I imply.

Thanks to Mama, for the cradle of warmth,
For nurturing dreams, transforming them henceforth,
Her tender touch, a gentle caress,
A harbor of solace, in times of distress.

In childhood’s realm, where innocence bloomed,
She stitched the stars, with dreams illumed,
With her soothing voice, like a lullaby,
She painted rainbows across the sky.

Thanks to Mama, for the lessons she taught,
For the wisdom she shared, the battles she fought,
With grace and courage, she held my hand,
Guiding my steps, through life’s shifting sand.

In moments of doubt, when shadows cast,
She whispered strength, helping doubts to recast,
Her unwavering faith, a beacon so strong,
I found my way, when everything seemed wrong.

Thanks to Mama, for the sacrifices made,
For the sleepless nights, through which she wade,
Her love, a flame that forever burns,
In every embrace, my heart still yearns.

Today, I stand tall, with gratitude immense,
For the love and support, her divine presence,
Her unwavering love, an eternal flame,
Mama, dear Mama, I’ll forever acclaim.

So here’s to Mama, a celestial grace,
A mother’s love, no other can replace,
In every beat of my heart, she resides,
Thanks to Mama, my love forever abides.

25. Puisi Ibu Bahasa Inggris “Forgive Me, Mother”

Karya: www.diedit.com
Forgive me, Mama, for my reckless ways,
For the moments I strayed and caused you dismay,
In youthful folly, I made mistakes untold,
But in my heart, your love I forever hold.

Oh, Mama, your patience, a boundless sea,
I ask for forgiveness, on bended knee,
For the times I took your kindness for granted,
In thoughtless moments, I now feel so haunted.

I recall the tears that stained your face,
As I stumbled along life’s hasty pace,
Your gentle whispers, filled with concern,
Yet I disregarded, eager to learn.

But now, dear Mama, I see with clear eyes,
The pain I caused, the hurt that lies,
In my remorse, a lesson I’ve learned,
To appreciate the love you’ve always yearned.

Forgive me, Mama, for the nights I strayed,
For the sleepless hours, your worries made,
I realize now, the weight of my deeds,
And the scars they left, like silent seeds.

I long to mend the broken threads,
To heal the wounds that my actions spread,
In your forgiving embrace, I find solace,
A chance to redeem, to seek your grace.

For you, dear Mama, deserve no less,
Than a contrite heart, seeking to confess,
I promise to cherish your love anew,
To honor the bond that forever grew.

Forgive me, Mama, for the pain I’ve caused,
For the dreams shattered, and moments paused,
With humble sincerity, I seek your pardon,
In my journey of growth, your love is a garden.

So here I stand, with remorse in my plea,
Hoping you’ll forgive, and still believe,
That I’ll strive to be better, each passing day,
And in your love’s embrace, I’ll forever stay.

Forgive me, Mama, I implore with all my might,
To make things right, and restore your light,
For in your forgiveness, I’ll find my release,
And together, we’ll forge a bond of lasting peace.

* * *


Tinggalkan komentar