Bagaimana cara mengolah batok kelapa dan sabutnya untuk menjadi produk yang bisa dijual? Apa saja aneka barang yang bisa dibuat dengan sampah kelapa ini? Batok atau tempurung kelapa serta sabutnya adalah limbah sampingan dari buah kelapa.
Batok dan sabut kelapa umumnya hanya dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar untuk keperluan memasak, khususnya bagi rumah tangga yang masih menggunakan tungku dapur tradisional. Bahkan tak jarang, limbah tempurung kelapa dan sabut yang melimpah tersebut dibiarkan begitu saja sehingga hancur kembali ke alam tanpa memberi manfaat ekonomis.
Nah, bagi anda yang wilayahnya mempunyai potensi sumber bahan baku tempurung dan sabut kelapa yang melimpah, maka anda bisa mencoba membangun jiwa kewirausahaan anda untuk mengolah sampah batok dan sabut kelapa tersebut menjadi produk yang memiliki nilai jual. Beberapa cara berikut ini mungkin dapat menjadi alternatif bagi bisnis industri rumahan anda.
Mengolah Batok Kelapa Menjadi Briket Arang
Salah satu cara yang bisa anda lakukan untuk menghasilkan uang dari batok kelapa adalah dengan mengolahnya menjadi arang atau briket tempurung kelapa. Arang atau briket ini merupakan sumber bahan bakar yang paling praktis untuk kegiatan panggang-memanggang. Untuk membuat arang atau briket, anda bisa melakukannya secara manual ataupun dengan bantuan mesin. Secara manual (sederhana), anda cukup membakarnya dalam sebuah tungku (drum) besar degan pembakaran tidak sempurna.
Biasanya proses ini berlangsung sekitar 6-8 jam, dan setelah bahan tempurung kelapa berubah menghitam menjadi arang, maka proses pembakaran dihentikan dan kemudian dijemur sebelum dikemas dalam plastik atau karung. Sementara untuk pembuatan briket, arang yang telah jadi dihancurkan dan diayak agar bisa dicetak berbentuk bulat atau kotak. Bahan lain yang diperlukan adalah perekat (tepung kanji) dan air. Untuk mempercepat proses produksi, maka sebaiknya memakai mesin pengayak dan pencetak briket arang.
Mengolah Batok Kelapa Menjadi Barang Kerajinan (Handicraft)
Banyak kisah sukses yang menceritakan pengusaha-pengusaha kecil yang berhasil mendulang rupiah berkat keterampilannya mengolah batok kelapa menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai estetika tinggi. Bahkan beberapa diantaranya berhasil menembus pasar luar negeri. Modal utamanya hanya keterampilan dan jiwa seni.
Dengan menggunakan mesin pemotong dan penghalus kayu, lem serta cat pelapis, mereka mampu menyulap sampah tempurung kelapa menjadi barang kerajinan yag cantik, seperti tas, dompet, ikat pinggang, kancing baju, keranjang buah, kap lampu, hiasan dinding, topi, hiasan meja hingga aksesoris bergaya etnic. Bila anda punya bakat seni, mungkin usaha pembuatan handicraft berbahan batok kelapa tersebut merupakan jalan menuju kesuksesan hidup anda.
Dijual untuk Bahan Campuran Obat Nyamuk
Mungkin anda sudah sering memakai produk pengusir nyamuk berbentuk lingkaran yang dibakar untuk menghasilkan asap. Bahan untuk membuat obat nyamuk tersebut adalah campuran tepung kayu, tepung batok kelapa, cairan aroma, dan formula bahan kimia.
Tepung dari tempurung kelapa yang berfungsi sebagai penghambat laju pembakaran pada obat nyamuk tersebut dapat dibuat dengan menggunakan mesin pencacah (penggiling) batok kelapa. Nah, untuk memperoleh penghasilan, anda harus menjadi suplaier tepung batok kelapa kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi obat bakar nyamuk tersebut.
Mengolah Sabut Kelapa Menjadi Perabot Rumah Tangga
Cocofiber atau coconut fiber alias serat sabut kelapa merupakan bahan utama dalam pembuatan aneka produk kerajinan. Sabut kelapa yang masih kasar dan menggumpal diolah untuk memperoleh serat halus dengan dua cara, yaitu teknik tradisional (manual) dan teknik modern (mekanik). Untuk cara pertama anda membutuhkan sikat kawat, sedangkan cara kedua adalah dengan memakai mesin konveyor yang harganya sekitar 10 jutaan rupiah, tergantung kapasitas dan spesifikasi mesinnya.
Dengan mesin ini, anda dapat mengurai sabut kelapa dalam jumlah lebih banyak dan lebih cepat. Produk yang terurai tersebut menjadi dua jenis, yakni cocofiber dan cocopeat. Cocopeat adalah serabut kelapa yang bentuknya seperti butir-butir pasir. Dan yang akan kita manfaatkan untuk barang ekonomis adalah serat panjang yang disebut cocofiber.
Aneka jenis produk dari bahan cocofiber
Sejak dahulu para pengerajin telah memanfaatkan serat sabut kelapa untuk diolah menjadi barang-barang yang berguna, misalnya sapu lantai dan keset kaki. Namun, dengan peralatan yang masih sederhana tentu tidak mampu memproduksi dalam jumlah besar, sehingga bisnis yang dijalankan tersebut tidak dapat berkembang.
Dengan ketersediaan mesin-mesin industri skala rumahan, maka peluang usaha ini cukup menjanjikan dan prospektif. Jika di lingkungan anda merupakan sentra penghasil kelapa, maka tiada salahnya mencoba berwirausaha membuat produk ekonomi dari pengolahan sabut kelapa.
Hal ini telah dilakukan oleh kelompok Koperasi Bina Usaha Pembuatan Sofa Serabut Kelapa, di Topaya, Tanjung Pinang. Sesuai dengan namanya, kelompok usaha ini memproduksi kursi sofa dari bahan serabut kelapa atau cocofiber.
Bahan cocofiber yang digunakan untuk mengisi bagian jok dalam ternyata lebih murah, awet, dan ramah lingkungan daripada menggunakan busa gabus. Satu set sofa memerlukan sekitar 10 kg serat sabut kelapa. Dalam setiap bulan, kelompok usaha ini rata-rata mampu memproduksi 25 set sofa.
Demikian sekilas cara-cara memperoleh penghasilan dengan mengolah limbah batok dan sabut kelapa menjadi aneka produk yang memiliki nilai jual tinggi. Terima kasih telah membaca tulisan ini, semoga dapat menambah wawasan Anda. Jika bermanfaat, jangan lupa share di akun media sosial Anda, seperti Facebook dan Twitter.