3 Sumber Pendapatan yang Wajib Dioptimalisasi


optimalisasi pendapatan

Uang dan keuntungan yang diperoleh seseorang yang terkait dengan uang adalah makna dari pendapatan atau penghasilan. Pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik primer, sekunder, hingga kebutuhan terhadap barang mewah. Bagi anda yang sudah berkeluarga, tentu pendapatan yang anda peroleh diutamakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Pendapatan yang berhasil dikumpulkan tiap bulannya harus dikelola secara bijak agar tidak seperti pepatah “Lebih besar pasak dari pada tiang”, yang artinya lebih besar pengeluaran dari pada pemasukan.

Agar kondisi finansial kita semakin sehat, maka sangatlah penting untuk bisa menghasilkan pendapatan yang lebih besar. Selain itu, sumber penghasilan juga sebaiknya tidak hanya berasal dari satu sumber saja, agar ketika terjadi masa paceklik, kehidupan dan keuangan anda tidak berada dalam kekhawatiran.

Nah, jika anda memiliki 3 macam pendapatan yang rutin masuk ke rekening anda tiap bulannya, maka anda berpeluang untuk terbebas dari masalah finansial. Apa sajakah ketiga jenis sumber pendapatan tersebut? Berikut sekilas uraiannya.

Pendapatan Aktif

Segala bentuk penghasilan yang rutin anda peroleh tiap bulannya disebut sebagai pendapatan aktif. Gaji, bonus, dan tunjangan bulanan merupakan contoh dari sumber pendapatan aktif ini. Jika anda mampu melakoni pekerjaan lebih dari satu jenis, ataupun melakukan usaha sampingan, berarti anda memiliki multi sumber pendapatan aktif. Kuncinya adalah Kerja keras dan kreatif.

Pendapatan Investasi (Portofolio Income)

Ketika Anda memiliki penghasilan lebih, maka gunakan sisanya untuk berinvestasi, misalnya reksadana, deposito, saham, obligasi, dan sejenisnya. Hasil dari investasi tersebut adalah keuntungan yang akan anda terima.

Tapi, biasanya investasi juga memiliki risiko kerugian, dimana semakin besar potensi keuntungannya maka potensi kerugiannya juga makin besar. Hasil investasi berbanding lurus dengan risikonya.

Pendapatan Pasif (Passive Income)

Jika anda telah memiliki atau membangun sebuah sistem yang menarik minat orang , maka anda berpotensi mendapatkan Passive Income. Pendapatan pasif merupakan penghasilan yang datang dari sistem yang telah bekerja. Beberapa contoh  dari pasif income antara lain: waralaba, mlm (multi level marketing), bisnis penyewaan aset properti, penghasilan dari hak paten, dan sejenisnya.

Dengan kepemilikan dari sebuah sistem yang telah dijalankan tersebut, seseorang dapat memperoleh hasil yang luar biasa. Namun bukan berarti si pemilik atau pelaku sistem tersebut tidak melakukan usaha untuk mendapatkan penghasilan. Untuk terus menghasilkan dan mempertahankan income, ia harus tetap berusaha untuk menjalankan dan mengembangkan sistem yang ada.

Perluasan dan kekokohan sistemnya akan membuat laju keuangan tetap berjalan dan menghasilkan pendapatan yang maksimal. Misalnya kita ambil contoh seseorang yang menggeluti bisnis sewa rumah. Sang pemilik harus melakukan renovasi dan reparasi secara rutin terhadap rumah yang dimilikinya sehingga tetap layak untuk ditinggali dan menarik bagi para calon penyewa.

Demikianlah tiga jenis income yang bisa dimaksimalkan untuk penambahan pundi-pundi keuangan anda. Dalam upaya mencapai kondisi keuangan yang stabil, beberapa orang bekerja keras melakukan kombinasi, di samping penghasilan utama yang biasa rutin diterima tiap bulannya.


Tinggalkan komentar