Pantun nasehat lama yang baris sampirannya berbunyi “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”, pasti sudah familiar di telinga Anda. Pantun ini mengandung arti sebuah perjuangan hidup yang harus melewati segala usaha yang melelahkan dan kesulitan untuk kelak mendapatkan hasil yang menyenangkan.
Nah, selain makna yang sudah dijelaskan di atas, ada juga yang membuat isi pantun tersebut dengan pesan arti yang berbeda-beda, dan terkadang terdengar agak lucu, seperti yang tersaji berikut ini.
Pantun Berakit Rakit Ke Hulu
Berakit rakit ke hulu
Berenang renang ke tepian
Mantan sudah ke penghulu
Saya masih jomblo kesepian.
Berakit rakit kita ke hulu
Berenang renang ke tepian
Berkali-kali pdkt melulu
Tapi nggak juga kita jadian.
Berakit rakit kita ke hulu
Berenang renang ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Bersenang-senang kemudian.
Berakit rakit kita ke hulu
Berenang renang ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Tapi senangnya nggak kebagian.
Berakit rakit kita ke hulu
Berenang renang ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Malah mati kemudian.
Berakit rakit kita ke hulu
Berenang renang ke tepian
Bagaimana bisa ke penghulu
Kalau masih belum jadian.
Berakit rakit kita ke hulu
Berenang renang ke tepian
Diungkit ungkit kenangan lalu
Hanya menambah kepedihan.
Berakit rakit kita ke hulu
Berenang renang ke tepian
Pilih pilih belahan kalbu
Malah jadinya sendirian.
Selanjutnya, baca juga aneka pantun lainnya di bawah ini: