Tak Disangka, Inilah Pekerjaan Pertama para Miliarder Dunia


pekerjaan miliarder

Apa pekerjaan yang berpotensi membuat kita menjadi kaya raya? Tidakkah anda tahu pekerjaan pertama sebagian miliarder ternyata tidak berkaitan dengan bisnisnya saat ini? Apakah Anda masih ingat pekerjaan pertama Anda? Mungkin beberapa dari Anda pernah menggeluti pekerjaan paruh waktu di sebuah restoran cepat saji. Atau beberapa membantu orang tuanya untuk berdagang.

Mungkin juga bekerja sebagai kasir di toko kelontong, menjadi barista di Starbucks, dan ada pula sebagian yang bekerja sebagai instruktur di sebuah kantor organisasi atau perusahaan. Biasanya, pekerjaan pertama seseorang tidak begitu hebat dan luar biasa. Lalu, bagaimana dengan orang-orang yang kini termasuk kelompok orang terkaya di dunia? Apa pekerjaan pertama mereka sebelum menjadi jutawan?

Sebenarnya mereka juga orang biasa seperti kita. Rata-rata orang kaya di dunia memiliki sejarah pekerjaan yang sama biasanya dengan khalayak umum. Mantan Presiden AS Barack Obama, misalnya, pernah bertugas sebagai pembuat es krim di toko es krim Baskin Robbins di Honolulu.

Profesi Awal dari 100 Milyarder Teratas

Tapi ketika berbicara tentang miliarder yang paling kaya dari 100 jutawan terkaya di dunia, ada beberapa persamaan menarik dalam hal pengalaman kerja mereka. Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh agen pekerjaan yang berbasis di Inggris, Aaron Wallis, telah meneliti data dan menganalisis tentang jenis profesi dan pengalaman awal bekerja para miliarder sebelum mereka sukses menjadi jutawan dunia.

Menurut sebuah laporan yang mempelajari 100 miliarder paling unggul dengan kekayaan bersih sebesar $ 2,3 triliun, hanya 30 di antaranya yang memulai karir mereka dengan mewariskan atau membantu bisnis keluarga. Sementara 17 jutawan membuka bisnis dan perusahaan mereka sendiri. Lalu, para jutawan lainnya bekerja seperti apa? 53 orang miliuner lainnya adalah sama seperti orang lain, yakni memperbarui resume, mencoba mencari dan mendapatkan pekerjaan.

Aaron Wallis kemudian mencantumkan semua pekerjaan pertama untuk 53 orang terkaya dan membuat penjelasan. Menariknya, 10 (19%) jutawan bekerja sebagai wiraniaga dan 9 orang (17%) bekerja sebagai investor saham. Berikut adalah kategori pekerjaan yang terlibat dalam mayoritas para jutawan:

Pendidikan para Miliarder

Selain memeriksa sejarah profesi pertama para jutawan, Aaron Wallis juga mempelajari latar belakang pendidikan mereka. Dari semua 100 jutawan, hanya 25 orang yang tidak pernah belajar atau memiliki gelar sarjana. Sementara para miliarder lainnya adalah lulusan universitas. Di 75 orang miliarder yang lulus, 22 orang menerima penghargaan di bidang teknik, diikuti oleh gelar di bidang bisnis 16 orang. Menurut Aaron Wallis, meski ukuran sampel datanya kecil, mereka tetap bisa melakukan deduksi berdasarkan tren data.

Kesimpulan

Hasil penelitian menemukan bahwa mereka yang bekerja dan memulai karir mereka sebagai salesman memiliki probabilitas tinggi untuk menjadi seorang miliarder. Hal ini karena mereka lebih mengenal seluk beluk bisnis dari nol dan tahu bagaimana mengelola bisnis.

Contoh paling sederhana adalah kisah sukses George Soros, pria terkaya ke-29 di dunia yang memulai karirnya sebagai salesman perjalanan yang memperdagangkan barang permainan dan menjadi pedagang grosir hadiah sebelum berjaya meraih kekayaan sebagai pedagang dan broker. Michael Dell juga contoh lain dari tempat dia bekerja sebagai salesman telemarket untuk sebuah surat kabar sebelum menjadi kaya dan dikenal sebagai pendiri Dell.

Selain itu, tren latar belakang pendidikan juga berperan penting karena banyak miliarder Silicon Valley yang lulus dari studi teknik seperti Larry Page (Google) dan Jeff Bezos (Amazon).

Jadi, jika Anda adalah lulusan teknik yang bekerja sebagai wiraniaga atau promotor dan sering ditolak oleh orang lain, jangan berkecil hati. Anda tahu suatu hari nanti Anda juga bisa terdaftar sebagai 100 orang paling kaya di dunia.


Tinggalkan komentar