Inilah Metamorfosis Cinta, Waktu ke Waktu


metamorfosis cinta

Apa itu metamorfosis? Apakah cinta bisa bermetamorfosis seperti kupu-kupu? Bagaimana gambaran siklus metamorfosis cinta? Cinta yang tumbuh di dalam hati bisa datang tanpa diduga duga. Seperti kata pepatah lama “Tak ada angin, dan tak ada badai”, perasaan cinta muncul tanpa diprediksi sebelumnya. Melekat di hati dalam hitungan yang tak menentu, bisa dalam sekian detik atau baru muncul setelah sekian tahun bersama.

Cinta yang telah bersemi tersebut kemudian berubah mengalami perkembangan seiring pertumbuhan jiwa. Cinta tumbuh bermetamorfosa mengikuti kemajuan pikiran dan isi hati, seperti beberapa hewan yang mengalami metamorfosis.

Mungkin sewaktu duduk di bangku SMP, anda telah mempelajari aneka jenis hewan yang daur hidupnya mengalami metamorfosis, seperti nyamuk, katak, belalang, dan serangga lainnya. Nah, dalam cinta juga sama. Berikut adalah jenis-jenis metamorfosis dalam dunia cinta.

Metamorfosa Sempurna
Metamorfosis cinta yang sempurna ini terjadi dalam proses yang wajar dan benar. Cinta tersebut berkembang, menyesuaikan diri sesuai dengan tahapan perkembangan jiwa dan raganya. Cinta yang bermetamorfosis secara sempurna juga mengikuti arus lingkungannya. Ia akan mulai tumbuh dari cinta monyet, bermetamorfosis menjadi cinta atas ketertarikan fisik, kemudian menuju cinta dewasa, dan terakhir menjadi seperti kupu-kupu indah, yaitu cinta sejati (murni).

Metamorfosa Tak Sempurna (Stagnan)
Dalam dunia biologi, metamorfosis tak sempurna dialami oleh beberapa kelompok hewan, seperti nyamuk, kecoa, dan belalang. Dalam dunia asmara, cinta juga bisa mengalami metamorfosis tak sempurna. Cinta tersebut berkembang tidak sesuai dengan alur pertumbuhan hati, pikiran dan jiwa. Umumnya cinta seperti ini berhenti pada satu fase dan cenderung tidak bisa mencapai siklus puncak (cinta sejati) karena dipengaruhi rasa ego dan tidak mampu memahami cinta dengan sempurna.

Metamorfosa Fluktuatif
Metamorfosa ini bermakna bahwa cinta yang telah tumbuh di hati seseorang mengalami pasang surut, tidak konsisten, dan terus berubah-ubah mengikuti suasana hati dan pikirannya, bagaikan seekor bunglon.

Saat asmaranya telah mencapai tahap cinta yang tulus, sekejap berubah berubah menjadi cinta yang egocentris karena pengaruh pihak-pihak luar. Cinta seperti juga diibaratkan seperti seperti seorang naik eskalator, naik turun berulang-ulang.

Metamorfosa Absolut
Anda tentu tahu kucing, kan? Ya bentuk kucing sejak dari lahir hingga dewasa, tetap sama. Jika diumpamakan dalam dunia asmara, ada cinta yang sama seperti kucing, maksudnya mengalami metamorfosis yang absolut, artinya sejak baru muncul hingga sampai tua, tetap wujudnya sama. Tidak pernah mengalami tahap bawah, langsung berada pada siklus puncak.

Saat cinta baru muncul pertama kali di hatinya, cintanya tak pernah mengalami tahap cinta monyet, cinta atas keelokan fisik, cinta karena kedewasaan sikap, dan sebagainya, tetapi langsung menjadi cinta murni dan sejati. Cinta seperti ini zaman sekarang sulit ditemukan, cinta seperti ini mungkin hanya kita dengar di dongeng-dongeng cinta masa lalu.

Demikianlah sobat, aneka ragam metamorfosis dalam dunia cinta. Artikel ini hanya sekedar humoria dan fiksi belaka. Jadi, jangan dianggap serius!!!


Tinggalkan komentar