11 Puisi Ayah Sedih Haru yang Menyentuh Hati


puisi ayah sedih

Ayah, sosok yang memberikan perlindungan, bimbingan, dan kasih sayang tak terbatas. Puisi ayah sedih mengacu pada rasa kehilangan sosok seorang ayah, atau juga mengekspresikan cerita ayah yang sedang bersedih.

1. Puisi Sedih “Kepada Ayah Ku Merindu”

Oleh: www.diedit.com
Angin mendesir membelai raga
Sejuknya membawa kenangan
Mengingatkan kisah lama
Yang terpatri dalam ingatan

Saatku riang dan penuh ceria
Pada masa kecilku yang indah
Biarkan napasku bercerita
Tentang ayahku yang hebat

Ayah…
Rinduku tak terhingga padamu
Rindu pada masa-masa itu
Saat indah yang berlalu
Rindu saat ayah mendekapku

2. Puisi Sedih “Untuk Ayahku Tercinta”

Oleh: www.diedit.com
Di bawah langit malam yang gelap
Angin meniup lembut menyapa
Aku merenung bagai seorang petapa
Mengingat sosok yang sempat terlupa

Dialah ayahku tercinta
Yang kini jauh berada
Dalam kegundahan yang nestapa
Hatiku rindu akan hadirnya

Dialah ayahku tersayang
Yang ku jumpa dalam bayang
Tat kala sepi menjelang
Rasa rinduku tak pernah hilang

3. Puisi “Manusia Luar Biasa”

Oleh: www.diedit.com
Ayah, engkau insan yang tiada tanding
Sikap teguh dan kuat tiada banding
Dengan ketulusan kasih sesuci bening
Kesabaranmu seindah padi menguning

Ayah, kau bimbing aku ‘tuk tentukan arah
Engkau merangkulku di kala gelisah
Menyejukkan aku di saat gerah

Ayah, pelindungku saat aku terhempas
Memberiku semangat dan juga nafas
Agar hidupku tak menjadi ampas
Ketika pegangan dunia terasa lepas

Ayah, cintamu padaku tak terhingga
Sayangmu padaku tidak terkira
Yang membuat hidupku kuat bahagia
Dalam pusaran lika-liku dunia

Ayah, dalam suaramu, ada ketenangan
Dalam nasihatmu, ada kebijaksanaan
Dalam peganganmu, ada perjuangan
Ayah, engkaulah insan yang luar biasa

4. Puisi Sedih “Ayah”

Oleh: www.diedit.com
Ayah…
Seharian sudah bekerja lelah
Banting tulang bersusah payah
Tak hirau panas maupun gerah
Demi mendapat sekantong nafkah

Ayah…
Badanmu memang tak terlihat gagah
Jalanmu kadang harus terpapah
Namun kau bukan pria yang lemah
Yang tertunduk menyerah pasrah

Ayah…
Kau memang bukan penceramah
Yang memberi kata-kata indah
Namun, ucapmu adalah petuah
Agar aku tak salah langkah

Ayah…
Perjuangan hidupmu tidaklah mudah
Demi keluarga tersenyum merekah

5. Puisi Sedih “Untuk Ayahku di Surga”

Oleh: www.diedit.com
Air mataku jatuh menangis
Mengalir di kelopak yang tipis
Menyadari betapa diriku egois
Yang membuat hatinya teriris

Bibirku kaku dalam sesal
Bagai tertimpa sejuta sial
Menyadari betapa diriku bebal
Yang sering membuatnya kesal

Namun itu tak mengubah segalanya
Tak mampu meneduhkan lubuk hatinya
Karena dia telah jauh di sana
Terpisah oleh ruang dan raga

Ayah, aku menyesal
Telah menyayatkan sejuta luka
Telah menaburkan banyak derita
Pada hatimu yang penuh cinta

Kini…
Aku duduk sendiri dalam sunyi
Menjalani hidup yang tiada pasti
Tanpa kekuatan kasih ayah di sisi
Yang telah menuju pelukan Ilahi

6. Puisi Sedih “A Poignant Tale of A Father’s Demise”

Oleh: www.diedit.com
In the depths of my heart, sorrow resides
A poignant tale of a father’s demise
With weary eyes and burdens unknown
I pen a verse for the love I’ve outgrown

Oh, dear father, your presence so vast
A pillar of strength from the past
Guiding me through life’s uncertain tides
With wisdom that forever abides

Yet fate had its way, silently cruel
Snatching you away, breaking every rule
Gone is your laughter, gone is your embrace
Leaving behind an emptiness I cannot erase

In my dreams, I still hear your voice
A soothing melody, my heart’s only choice
But waking reality shatters the illusion
Leaving me grasping at fragments of fusion

7. Puisi Sedih “Doa Ayah”

Oleh: www.diedit.com
Ayah…
Ketika aku rapuh, kau berdiri di sisiku
Di saat aku tersesat, kau menuntunku
Waktu dan perhatianmu tiada terhitung
Kasih sayangmu menyusup ke jantung

Ayah…
Aku sadar hidupku berkat doamu
Kau berharap ku menjadi insan tangguh
Aku berusaha untuk beri bahagia
Walau itu takkan pernah setara

Ayah…
Duniaku terasa indah mengalun
Lelah lenyap saat teringat senyummu
Walau hanya sebatas bayangmu
Namun kerinduan telah menghiburku

8. Puisi Sedih “Maafkan Aku Ayah”

Oleh: www.diedit.com
Maafkan aku, Ayah…
Berkali-kali aku goreskan luka
Banyak sudah kau jatuhkan air mata
Dan menahan rasa perih di dada

Maafkan aku, Ayah…
Jika selalu membuat kecewa
Menutup simpul-simpul tawa
Bagaikan raga kehilangan nyawa

9. Puisi Sedih “The Eternal Father’s Love”

Oleh: www.diedit.com
In my heart, aches deep
Father’s love, forever missed
Gone too soon, absence lingers
Memories haunt, tears flow

Strong arms, now empty
Guidance lost, soul shattered
His voice, echoes silently
Unspoken words, eternally unsaid

Pain grips, never fades
Regret weighs heavy, burdened heart
Yearning for one more
Father’s love, eternal bond

10. Puisi Sedih “Keringat dan Doa Ayah”

Oleh: www.diedit.com
Setiap detik waktu yang bergulir
Usiaku tumbuh ibarat berlari
Beranjak besar untuk meraih mimpi
Dalam perjalanan yang lama bertepi

Namun, tanpa lelah kau hadir di sisi
Menemaniku saat ramai dan sunyi
Mendidikku dengan begitu terlatih
Karena nakalku sering membuat letih

Ayah, engkau sosok yang begitu hebat
Menjaga keluarga dengan kuat
Membangun cinta penuh semangat
Mengalirkan kasih yang begitu nikmat

Ayah, dengan peluh keringatmu
Kau mendidik tak jemu-jemu
Dengan lantunan doamu
Kau harapkan kesuksesanku
Ayah, terima kasihku setulus kalbu

11. Puisi “Ayah Jangan Bersedih”

Oleh: www.diedit.com
Ayah tercinta, jangan sedih
Air mata boleh jatuh, tapi ingatlah
Kekuatan ada dalam dirimu
Melalui cobaan, kau bertahan

Badai kehidupan mungkin mengamuk
Namun kau adalah mercusuar harapan
Hatimu, tempat berlindung
Mengapit cinta, tak pernah sendiri

Masa-masa mungkin sulit
Tapi kau tangguh dan pemberani
Dalam dekapmu, kudapati ketenangan
Sebuah tempat perlindungan dari duka

Jadi hapuslah air matamu
Biarkan senyumanmu perlahan terpancar
Karena dalam kekuatanmu, kudapati kenyamanan
Dan cinta yang tak pernah pudar

* * *


Tinggalkan komentar