Baris-baris kata dari puisi berikut ini menggambarkan jeritan hati seorang istri yang merasa sedih dan kecewa karena suami tercintanya telah bersikap lain yang kini tak menghargainya lagi. Jika suami Anda sering bersikap seperti itu, maka bait-bait puisi ini bisa menjadi sarana untuk mengekspresikan perasaan hati Anda.
Puisi “Tak Berharga Lagi”
Hati ini meronta-ronta
Tak lagi sanggup bertahan
Ku terluka dan kecewa
Kau tak lagi menghargaiku
Suamiku, dahulu begitu indah
Berkasih sayang tanpa henti
Namun kini semuanya hilang
Terkikis oleh hempasan waktu
Aku pernah merasa spesial
Tapi sekarang tak lagi
Dihina, diremehkan, diabaikan
Ku merasa hina dan tak berharga
Cinta dan kasih yang dulu
Kini jadi luka yang berbekas
Hanya tersisa rasa pilu
Dan kerinduan yang tak terbalas
Aku terus mencoba
Membangkitkan api cinta yang padam
Namun suami tak mengerti
Kau tak lagi mempedulikan aku
Lelah hatiku, terluka di dalam
Mencoba bertahan dan mempertahankan
Namun bagaimana lagi
Saat kau tak lagi hargai istrimu
Ku harap kau bisa melihat
Betapa sakitnya hatiku
Yang tak lagi merasakan sayang
Tak lagi dihargai
Dan tiada dianggap penting
Tak ingin ku bersedih
Tak ingin ku terus meratapi
Namun sulit melepaskan diri
Dari kecewa dan sedih yang menyelimuti
Hanya satu yang ku harapkan
Suami, kau bisa menyadari
Bahwa cinta dan kasih sayang
Adalah yang terpenting
Dalam biduk rumah tangga kita
Jangan biarkan cinta ini mati
Jangan lagi lukai hatiku
Karena aku masih mencintaimu
Meski kau tak lagi menghargai istri