Kumpulan Puisi Cinta Sedih – Penuh Luka Hati


puisi cinta sedih

Apakah saat ini hubungan asmara Anda sedang berada di titik nadir yang membalut hati Anda dalam kesedihan dan kepedihan? Jika demikian, mungkin deretan puisi tentang kesedihan cinta di bawah ini bisa menghibur Anda atau bahkan sebagai perwakilin yang mengekspresikan perasaan Anda saat ini.

Puisi “Apa Selanjutnya?” – karya Amanda

Malam ini aku terjaga,
Berpikir tentang hal-hal yang ingin ku ubah.
Berusaha meyakinkan diri sendiri,
Namun semuanya begitu aneh.

Apakah ini salahku,
Ataukah salahmu?
Apakah aku harus mencoba,
Ataukah kita sudah berakhir?

Sudah lama kita berbagi
Namun akhirnya memilih untuk pergi.
Namun begitu banyak luka
Hingga sulit untuk pergi.

Mengapa kita melakukan ini,
Mencoba menyakiti satu sama lain lebih dalam,
Hanya untuk melihat salah satu
Berjalan keluar pintu?

Aku sangat mencintaimu,
Namun aku mendorongmu hingga di ambang kehancuran,
Namun mengapa kau mainkan hatiku
Dan terus menerima?

Apakah ini akhir
Atau awal yang baru?
Hanya satu yang dapat membimbingku
Ketika kepala ini berputar.

Jangan dorong,
Jangan mencoba,
Jangan meregang,
Jangan menangis.

Itulah yang bermain
Di kepalaku
Saat aku mencoba menutup mata
Dan pergi tidur.

Puisi “Tak Seorang Pun Tahu” – karya Azumi Zaima

Tak ada yang tahu aku hampa,
Senyum yang kubawa.
Yang sejati kini tinggal di masa lalu
Karena di sana kusisakan dirimu…

Tak ada yang tahu aku menangis.
Mereka bahkan tak akan melihat air mataku.
Ketika mereka pikir aku tertawa,
Kuharap kau di sini…

Tak ada yang tahu rasanya pedih.
Mereka pikir aku kuat.
Mereka bilang itu tak akan membunuhku,
Namun aku bertanya-tanya apakah mereka salah…

Tak ada yang tahu aku merindukanmu.
Mereka pikir aku sudah bebas,
Namun aku merasa terikat oleh belenggu,
Terperangkap dalam misteri…

Tak ada yang tahu aku membutuhkanmu.
Mereka pikir aku bisa melakukannya sendiri,
Namun mereka tak tahu aku menangis
Ketika aku sendirian…

Puisi “Dia Tak Akan Pernah Tahu” – karya Jennifer

Aku ingin melarikan diri, aku ingin menghindar
Dari luka yang menyiksa di dalam hati ini.
Aku ingin teriak, aku ingin menangis.
Mengapa aku tak bisa mengucapkan selamat tinggal padanya?

Aku ingin melangkah maju; namun aku tak bisa melepaskan.
Aku mencintainya lebih dari yang akan dia tahu.
Aku ingin memulai yang baru, aku ingin merasa bebas!
Namun rasa sakit ini tak akan pernah meninggalkanku.

Dia menyakitiku begitu dalam, luka ini begitu kelam
Dari janji yang tak bisa dia tepati.
Semua kebohongan yang kudengar dia ucapkan
Ada di pikiranku dan tak akan pernah pudar.

Bagaimana aku bisa melupakan dia, meninggalkannya?
Menghapus kenangan dari pikiranku?
Dia tak mencintaiku, dan dia tak akan pernah.
Dia tak akan pernah peduli bagaimana perasaanku.

Puisi “Hati yang Luka” – karya Jenna

Bagaimana aku memperbaiki hati yang hancur?
Seluruh dunia telah hancur berkeping-keping.

Bagaimana aku menemukan harapan di hari yang baru,
ketika yang kucintai telah pergi jauh?

Pikiranku penuh dengan kenangan tentangmu,
Tentang semua yang kita bagikan, semua yang kita tahu.

Aku merindukan sentuhanmu dan dekapan hangatmu,
Pandangan matamu, juga senyum di wajahmu.

Mimpi-mimpiku dipenuhi dengan ciuman lembutmu.
Aku bangun dan menangis untuk segala yang kutinggalkan.

Bagaimana aku memperbaiki hati yang hancur,
Ketika cinta sejatiku dan aku terpisah?

Hatiku tahu untuk mencintai hanya kamu,
Dia tak akan melepaskan, apa yang harus aku lakukan?

Momen kita bersama berharga dan sedikit,
Tapi aku menghargainya lebih dari yang kamu tahu.

Aku mencintaimu, malaikatku, dan selalu akan.
Aku mencintaimu dulu dan aku masih mencintaimu.

Puisi “Aku Menangis” – karya Susan Christensen

Aku duduk di beranda,
Angin bertiup melalui rambutku.
Angsa bermain riang di kolam,
Namun aku tak peduli.

Hidup terus berjalan di sekitarku.
Aku tak bersemangat.
Aku jalani semua rutinitas,
Tapi sebenarnya yang kulakukan hanyalah menunggu.

Aku bermimpi tentang hari
Ketika kau akan pulang padaku.
Tak ada yang lain yang lebih penting.
Mengapa orang tak bisa melihat?

Aku tak ingin pergi keluar.
Aku tak ingin bersenang-senang.
Aku tak ingin melakukan apa pun
Hingga semuanya selesai.

Dia membawamu di musim panas.
Sekarang musim gugur hampir selesai.
Musim dingin akan segera tiba,
Dan kemudian tahun akan berakhir.

Kau tak tahu seberapa sering aku menangis.
Aku tak pernah membiarkanmu tahu.
Sangat sulit di sini tanpamu,
Namun aku tak diizinkan menunjukkannya.

Aku harus berpura-pura semuanya baik-baik saja.
Semua orang pikir semuanya baik-baik saja,
Namun yang tak pernah kuceritakan pada mereka
Adalah bahwa aku menangis untukmu setiap hari.


Tinggalkan komentar