10 Puisi Ibu Sedih dan Haru Menyentuh Hati


puisi ibu sedih

Dalam ruang kehidupan yang berliku, terdapat perasaan yang menghanyutkan dan menggetarkan dalam jiwa seorang ibu, yakni kesedihan. Dalam tulisan ini, kita akan memasuki alam puisi yang melukiskan derita dan kepedihan yang dirasakan oleh seorang ibu. Puisi-puisi ini mengurai benang-benang rasa sedih yang dalam, menggambarkan perjalanan seorang ibu yang menghadapi kesulitan, kehilangan, dan beban emosional yang tidak terkatakan.

Melalui rangkaian kata-kata yang indah, kumpulan puisi ibu ini menggambarkan kerinduan, kekosongan, dan kekuatan luar biasa yang ada di balik senyuman seorang ibu. Kesalahan dan ketidakpatuhan seorang anak yang melukai perasaan ibu juga tergambar pada puisi-puisi di bawah ini.

1. Maafkan Aku Mama

Karya: www.diedit.com
Maafkan aku, Mama…
Berkali-kali aku goreskan luka
Banyak sudah kau jatuhkan air mata
Dan menahan rasa perih di dada

Maafkan aku, Mama…
Jika selalu membuat kecewa
Menutup simpul-simpul tawa
Bagaikan raga kehilangan nyawa

2. Untuk Ibuku di Surga

Karya: www.diedit.com
Air mataku jatuh menangis
Mengalir di kelopak yang tipis
Menyadari betapa diriku egois
Yang membuat hatinya teriris

Bibirku kaku dalam sesal
Bagai tertimpa sejuta sial
Menyadari betapa diriku bebal
Yang sering membuatnya kesal

Namun itu tak mengubah segalanya
Tak mampu meneduhkan lubuk hatinya
Karena dia telah jauh di sana
Terpisah oleh ruang dan raga

Ibu, aku menyesal
Telah menyayatkan sejuta luka
Telah menaburkan banyak derita
Pada hatimu yang penuh cinta

Kini…
Aku duduk sendiri dalam sunyi
Menjalani hidup yang tiada pasti
Tanpa kekuatan kasih ibu di sisi
Yang telah menuju pelukan Ilahi

3. The Weight of Sadness

Karya: www.diedit.com
In the depths of a mother’s soul, a sorrow lies,
A tapestry woven with countless tears she cries.
For in her heart, a heavy burden she bears,
The weight of sadness, too much for her to share.

Her eyes, once vibrant, now hold shadows of pain,
A veil of grief cloaking her spirit, like a chain.
For every joyous moment, a whisper of despair,
A mother’s sadness, hidden beneath her tender care.

She weeps for the dreams that will never come to be,
The laughter that echoes, but her heart cannot see.
Her arms ache to hold a child who is no longer near,
Leaving behind an emptiness, a lingering fear.

She clings to memories, like fragile strands of gold,
Yet yearns for a future, a story yet untold.
A mother’s love, infinite and profound,
But sadness in her eyes, an everlasting sound.

4. Ibu dan Pengorbanannya

Karya: www.diedit.com
Malam itu purnama bersinar gemilang
Menghias samudera dengan terang
Kala itu seorang wanita berjuang
Jerit tangisnya terdengar mengguncang

Demi buah cinta yang paling indah
Sekuat tenaga dia bertahan
Melawan maut yang makin dekat
Dengan sisa tenaga yang kian sekarat

Itulah sepenggal kisah yang terucap
Tentang ibuku yang paling hebat
Tentang ibuku yang paling kuat
Pengorbanannya takkan ku sia-siakan

5. Kulit yang Tak Lagi Lembut

Karya: www.diedit.com
Ibu…
Kerutan-kerutan di keningmu
Jadi kanvas untuk kisah hidupku
Sejuta lelah dan setumpuk peluh
Tergambar jelas walau tiada mengeluh

Ibu…
Kulit tanganmu yang bersekat-sekat
Jadi saksi pengorbanan yang terpahat
Dalam perjuangan yang termat berat
Agar keluarga bahagia walafiat

6. Doa Mama

Karya: www.diedit.com
Mama…
Ketika aku rapuh, kau berdiri di sisiku
Di saat aku tersesat, kau menuntunku
Waktu dan perhatianmu tiada terhitung
Kasih sayangmu menyusup ke jantung

Mama…
Aku sadar hidupku berkat doamu
Kau berharap ku menjadi insan tangguh
Aku berusaha untuk beri bahagia
Walau itu takkan pernah setara

Mama…
Duniaku terasa indah mengalun
Lelah lenyap saat teringat senyummu
Walau hanya sebatas bayangmu
Namun kerinduan telah menghiburku

7. Untuk Ibuku Tercinta

Karya: www.diedit.com
Di bawah langit malam yang gelap
Angin meniup lembut menyapa
Aku merenung bagai seorang petapa
Mengingat sosok yang sempat terlupa

Dialah ibuku tercinta
Yang kini jauh berada
Dalam kegundahan yang nestapa
Hatiku rindu akan hadirnya

Dialah ibuku tersayang
Yang ku jumpa dalam bayang
Tat kala sepi menjelang
Rasa rinduku tak pernah hilang

8. Bunda Bidadari Surga

Karya: www.diedit.com
Dialah bidadari surgaku
Yang hadir membesarkanku
Meski bukan malaikat bersayap
Tapi pelukannya sejuta hangat

Dialah bidadari di bumi
Yang hadirnya untuk memberi
Mengalirkan beribu kasih murni
Kepada aku yang tak tahu diri

Ibu, maafkanlah kesalahanku
Atas kekecewaan yang aku balut
Telah goreskan perih di kalbu
Yang buat tawamu tersendu

Ibu, waktu terus berputar
Aku berjanji akan senantiasa
Memberimu senyuman bahagia
Sebisa mungkin membuatmu bangga

9. Kepada Ibu Ku Merindu

Karya: www.diedit.com
Angin mendesir membelai raga
Sejuknya membawa kenangan
Mengingatkan kisah lama
Yang terpatri dalam ingatan

Saatku riang dan penuh ceria
Pada masa kecilku yang indah
Biarkan napasku bercerita
Tentang ibuku yang hebat

Ibu…
Rinduku tak terhingga padamu
Rindu pada masa-masa itu
Saat indah yang berlalu
Rindu saat ibu mendekapku

10. Aku Selalu Butuh Ibu

Karya: www.diedit.com
Seiring waktu yang berlalu tanpa henti
Ku coba pendam derita di dalam hati
Berusaha ‘tuk menyelesaikan sendiri
Agar ibu tak lagi merasa khawatir

Aku sudah besar, aku sudah mandiri
Lika-liku kehidupan yang menanti
Sudah sepantasnya ku hadapi sendiri
Tanpa perlu ibu yang menemani

Namun, rupanya aku tak sekuat itu
Aku masih butuh pelukan ibu
Aku masih butuh sandaran ibu
Karena hanya ibu yang menguatkanku

* * *


Tinggalkan komentar