Kumpulan Puisi Cinta Bertepuk Sebelah Tangan


puisi cinta bertepuk sebelah tangan

Cinta yang sedang berbunga-bunga tetapi hanya bertepuk sebelah tangan, itu sungguh menyesakkan dada. Perasaan murung, terluka, dan kosong hampa akan menghantui hari demi hari. Lalu, jika kamu ingin mengekspresikan perasaanmu, bagaimanakah caranya? Mungkin sederet puisi berikut ini bisa mewakili luka hatimu karena cinta tak bersambut.

Puisi “Cinta Ditolak” – diedit.com

Aku sudah ungkapkan perasaanku
Namun kau abaikan begitu saja
Aku merasa ditolak
Merasa kecil, sangat lemah.

Kusadari mengapa kututup diri
Aku benci rasa sakit ini
Ditolak seolah tak layak
Membuat jiwa makin terkoyak

Aku lelah membuka diri
Lelah menjadi sendirian
Lelah ditolak dan terluka
Dan saatnya, kuhapus saja.

Aku takkan membiarkanmu masuk
Aku takkan membiarkanmu melihat air mataku tumpah
Aku takkan membiarkanmu melihatku terluka
Aku takkan membiarkanmu meruntuhkanku.

Aku sudah ungkapkan perasaanku
Karena aku ingin kau tahu
Namun rupanya kau tak merasa sama
Jadi sudah saatnya ku beranjak menjauh.

Puisi “Kau Mencintainya” – diedit.com

Hari ini saat pulang ke rumah
Meski bersama teman
Aku merasa begitu sendirian
Pikiran tentangmu membuatku muram
Karena kau mencintainya
Dan aku mencintaimu

Rasa sakit ini
Membuatku ingin menangis
Namun aku tahan air mata
Dengan sebuah senyuman
Aku tak ingin mereka melihat
Bahwa aku jatuh cinta padamu
Tapi tanpa harapan.

Mungkin terlihat menyedihkan
Berbicara denganmu terasa seperti mimpi
Namun aku tahu
Kau takkan pernah mencintaiku
Karena hatimu sepenuhnya miliknya.

Puisi “Saatnya Melupakan Cinta” – diedit.com

Setiap hari terasa seperti deja vu
Melihatmu dengannya, hatiku terasa pedih lalu
Cara pandangmu padanya dengan sepenuh hati
Seakan dunia ini terbakar habis

Sungguh menyakitkan untuk menyaksikannya
Seolah ada luka yang tak bisa sembuh
Aku mencoba untuk melangkah, untuk melupakan
Namun hatiku enggan beranjak dari harapan

Bersamamu, aku teringat mengapa
Aku jatuh hati padamu begitu dalam
Kau unik, tak seperti yang lain
Yang melihat dunia dengan cara yang sama

Pernahkah kau bertanya-tanya apakah
Kita bisa menjadi lebih baik bersama?
Namun aku ragu kau akan pernah mengerti
Maka kini, aku lepaskan segala tentangmu.

Aku tahu kau takkan membalas
Inilah saatnya aku ucapkan selamat tinggal.


Tinggalkan komentar