Pantun nenek moyang adalah pantun klasik yang dibuat pada zaman dahulu dan sudah populer di masyarakat karena dituturkan secara turun temurun. Ciri-ciri pantun nenek moyang adalah penggunaan kosa kata lama (bahasa Indonesia lama yang diadaptasi dari bahasa Melayu) dengan gaya bahasa yang lebih halus, tidak vulgar, dan menjunjung tinggi tata krama, serta banyak diantaranya dihiasi dengan peribahasa atau kiasan.
Adapun tema yang umum digunakan dalam pantun nenek moyang antara lain tentang adat istiadat, agama dan nasihat kehidupan, serta kritik sosial. Berikut ini kami sajikan beberapa karya pantun lama yang sudah terkenal di masyarakat.
Kumpulan Pantun Nenek Moyang
1. Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung.
2. Ikan nila dimakan berang-berang
Katak hijau melompat ke kiri
Jika berada di rantau orang
Baik-baiklah membawa diri.
3. Akar keladi melilit selasih
Selasih tumbuh dihujung taman
Kalungan budi junjungan kasih
Indah terkenang sepanjang zaman.
4. Pulau tua ada di tengah
Letak di balik, angsa terlihat
Hancur jasad di dalam tanah
Budi baiknya akan diingat.
5. Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian.
6. Kerat kerat kayu diladang
Hendak dibuat hulu cangkul
Betapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul.
7. Hanyut batang dari kuala
Raja mambang berkayuk balik
Tuanku tentang bagai kemala
Tempat abang duduk bertilik.
8. Duduk-duduk melihat rusa
Rusa diinjak seekor gajah
Kasih ibu sepanjang masa
Kasih anak sepanjang galah.
9. Rumah jati tempat merenung
Sambil melihat bunga serampai
Hasrat hati memeluk gunung
Apa daya tangan tak sampai.
10. Burung perkutut di tengah telaga
Sekotak peti di atas bahu
Dalamnya laut bisa diduga
Dalam hati siapa yang tahu.
11. Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Bolehlah kita berjumpa lagi.
12. Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selaranya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya.
13. Medang sila buahnya cantik
Jatuh menimpa ke pasu bunga
Dengan sebab nila setitik
Habis rusak susu sebelanga.
14. Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati.
15. Payah kami menabur padi
Nanas juga ditanam orang
Payah kami menabur budi
Emas juga dipandang orang.
16. Masak semur diaduk-aduk
Untuk bekal pergi ke gunung
Bagaikan telur di ujung tanduk
Serba salah menjadi bingung.
17. Induk ngengat membuat kesal
Kayu sebatang pecah pinggirnya
Tidak mengingat asal muasal
Bagai kacang lupa kulitnya.
18. Nasi sebakul dimakan anjing
Anjing tetangga berwarna gading
Berat dipikul, ringan dijinjing
Bekerja sama saling bersanding.
19. Buah kelapa di atas karang
Bola kecil di tengah gawang
Jangan lupa kebaikan orang
Habis manis, sepah dibuang.
20. Bunda ratu di atas anjungan
Dengar nyanyian petikan rebab
Lempar batu sembunyi tangan
Sikap yang tidak bertanggung jawab.
21. Makan sagu di petilasan
Sagu dimasak buat cemilan
Jangan ragu minta penjelasan
Malu bertanya sesat di jalan.
22. Menyapu taman membuat penat
Adik pingsan sudah siuman
Punya teman sudah berkhianat
Bagai pagar makan tanaman.
23. Jalan-jalan ke kawasan Cibubur
Singgah sejenak di kota Cianjur
Nasi sudah menjadi bubur
Ikhlaskan saja yang sudah terlanjur.
24. Ada selendang milik Jeng Ratu
Pohon jati tingginya sebahu
Ada udang di balik batu
Maksud hati, siapa yang tahu.
25. Tak berpayung, basahlah rambut
Bata lapuk kena tendangan
Bagaikan gayung tiada bersambut
Cinta bertepuk sebelah tangan.
Demikianlah pantun karya nenek moyang. Selanjutnya, baca juga kumpulan pantun terbaik lainnya berikut ini: