Apakah anak anda selalu tidak mau tidur di kamarnya sendiri? Bagaimana cara memotivasi dan mendidik anak anda agar bisa tidur mandiri? Islam telah memberikan pedoman kepada orang tua dalam mendidik anak dengan akhlak mulia seperti menghormati orang tua dan aturan serta adab pergaulan antara anak dengan orang tua sejak kecil.
Islam juga membimbing orang tua agar menjaga batas aurat terhadap anak sehingga mereka tidak melihat sesuatu yang tidak baik dari orang tua mereka. Rasulullah SAW menganjurkan orang tua agar mengisolasi tempat tidur antara anak lelaki dan perempuan.
Ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah SAW yang artinya: “Perintah anak kamu bersembahyang ketika mereka berumur tujuh tahun, jika mereka tidak melakukannya sampai umur 10 tahun, pukul mereka, juga pisahkan di antara mereka (lelaki dan perempuan) dari tempat tidur.” (Riwayat al-Hakim dan Abu Daud).
Ini bukan sekadar pemisahan anak lelaki dan perempuan. Mereka juga harus dipisahkan dari kamar orang tua juga. Jelas sekali, hadits ini menjelaskan selain itu Rasulullah SAW memberi panduan tentang pemisahan tempat tidur anak lelaki dan perempuan ketika mereka mencapai usia 10 tahun.
Meskipun hadis ini tentang pemisahan antara anak lelaki dan perempuan, namun orangtua harus menghindari anak dari tidur sekamar dengan mereka. Hal ini menjelaskan bahwa anak-anak harus dididik dengan pendidikan akidah, syariah dan akhlak sejak kecil sehingga mereka tidak menyimpang dari ajaran Islam.
Tempat tujuan Rasulullah SAW menganjurkan perintah itu untuk menjaga keharmonisan dan martabat anggota keluarga. Selain itu bertujuan mendidik anak dengan akhlak dan batas pergaulan antara anggota keluarga agar tidak terjadi hal negatif seperti inses.
Jadi, wajarlah mereka dipisahkan dari tidur bersama orang tua atau saudara lelaki dan perempuan lebih awal dari usia 10 tahun. Meskipun anak kita manja sekalipun, kita perlu bersikap tegas dalam hal ini. Coba ikuti cara-cara berikut ini:
1. Beri anak buat pilihan sendiri
Libatkan anak dalam proses menyiapkan kamar tidurnya. Minta pendapatnya dalam memilih seprai, warna cat kamar, lampu tidur, baju tidur, dan perlengkapan kamar lainnya. Pendekatan pertama ini adalah meminta dia untuk memilih apa yang dia inginkan. Namun, tidak semua keinginan mereka harus dituruti. Orang tua harus memberi pengertian tentang apa yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Beri anak waktu untuk mempersiapkan diri
Beberapa hari sebelum anak mulai tidur di kamarnya sendiri, selalu beritahu anak bahwa dia akan tidur di kamar lain sendiri pada hari berikutnya. Jadi anak sudah tahu bahwa dia harus tidur di kamar sendiri secara mandiri. Ini akan memberi sinyal bagi si buah hati untuk bersiap dari segi mental dan emosi.
3. Beritahu apa kelebihan kamar si anak
Katakan kepada anak bahwa tidur sendiri di kamar secara mandiri itu sangat “keren”! Kaitkan dengan siapa yang dia kenal. Atau pun, kaitkan dengan karakter kartun yang dia sukai seperti Upin dan Ipin. Barulah hal ini akan membangkitkan semangatnya.
4. Pada tahap awal, temani anak jika belum berani
Hari pertama temani anak untuk tidur sekali di dalam kamarnya, tetapi jangan menemani tidur sampai pagi, cukup sekadar teman tidur sehingga dia terlelap, setelah itu barulah keluar dari kamar secara perlahan-lahan. Katakan kepada anak bahwa anda tidak akan menutup pintu kamarnya dan kamar Anda. Jadi bila anak bangun dari tidur pada tengah malam, dia bisa panggil Anda atau dia bisa pergi ke kamar tidur Anda.
5. Ajarkan anak dalam melawan rasa takut
Ini penting, andai kata dia menangis tengah malam dan bersikeras ingin tidur di kamar Anda, Anda berbaring kembali bersama dia dan tidurkan dia di kamarnya sendiri. Jangan beri “sinyal” bahwa anak dapat tidur kembali bersama Anda ketika dia merasa takut. Anak harus belajar melawan perasaan takutnya.
6. Puji anak atas keberaniannya
Ketika anak bangun pagi, beri dia pujian dan kata semangat karena telah berhasil tidur di kamar sendiri. Dia akan merasa bangga karena pujian dari orang tuanya dan bersemangat untuk malam berikutnya. Jika perlu lakukan perayaan kecil-kecilan bersama semua anggota keluarga di rumah.
7. Berikan anak kebebasan
Buat si anak merasa bahwa kamar itu adalah kamarnya sendiri. Buat dia merasa bahwa kamarnya adalah tempat yang nyaman, termasuk untuk tempat ganti baju, bermain, belajar dan sebagainya. Jangan lupa cara ajar anak solat dalam kamar sendiri nanti. Waktu ini kita bisa didik anak sampai jadi teman terbaik kita sendiri.