Percaya nggak sich, jika stres dapat membuat badan kita bertambah? Banyak orang yang mengira jika badan kita makin berisi, itu tandanya kita tengah bahagia. Namun sains membuktikan sebaliknya. Percaya atau tidak itulah kenyataannya. Penelitian menunjukkan berat badan mudah naik karena gagal menangani stress. Mau tahu kenapa?
Stres tidak hanya membebani pikiran, tanpa disadari ia juga memberi efek buruk bagi tubuh seseorang. Di bawah tercantum beberapa alasan mengapa stres dapat membuat seseorang mudah gemuk.
1. Stres Meningkatkan Nafsu Makan, Rasa Ingin Mengkonsumsi Semua!
Bila otak terlalu khawatir, tubuh akan terdorong untuk mengeluarkan hormon grehlin. Hormon inilah yang menyebabkan pikiran terangsang untuk makan makanan favorit yang tidak sehat. Sebab itulah kita akan merasa mempunyai keinginan untuk memakan makanan yang kita anggap mampu untuk menenangkan pikiran kita. Misalnya, makan coklat atau minuman favorit – kononnya untuk stress-relief atau reward diri.
Situasi ini selalu terjadi karena reaksi yang terjadi dalam tubuh kita sendiri. Ada juga sebuah penelitian yaitu, jurnal di Science Direct yang telah membuktikan bahwa comfort food seperti cokelat dapat menjadi ‘jalan keluar’ yang pantas untuk mengurangi rasa stres.
2. Proses Pembakaran Lemak Terhalang
Mungkin kadang anda merasa bingung, kenapa berat badan tidak mau turun padahal anda sudah melakukan olahraga dan berdiet, makan secara teratur, latihan rutin pun berjalan seperti biasa, tetapi berat badan tetap tidak mau turun. Malahan menjadi semakin naik. Jika itu yang anda alami, ada baiknya jika anda memeriksa kembali kadar stres anda.
Tahukah anda, stres juga menyebabkan tubuh sulit memproses lemak untuk diubah menjadi energi. Suatu penelitian menemukan bahwa ketika berada dalam kondisi tertekan, tubuh akan memproduksi protein yang menghambat enzim yang berfungsi untuk membakar lemak.
Jadi, selain berolahraga atau melakukan diet, jangan lupa bekali pikiran anda dengan santapan rohani dan belajarlah untuk selalu mengelola emosi. Dengan begitu, barulah lemak akan dapat dibakar secara efektif.
3. Stres Pemusnah Diet
Memang benar diet tidaklah semudah yang disangka. Lebih-lebih lagi jika sudah terbiasa dengan pola makan yang tidak sehat. Dalam keadaan stres, tenggorokan akan terasa ingin memakan berbagai macam makanan. Mungkin banyak yang mengira bahwa ini hanya alasan semata, namun ada bukti yang bisa dijelaskan secara ilmiah dalam soal ini.
Menurut hasil studi oleh jurnal Neuron , ada bagian dalam otak yang berfungsi untuk merekam tujuan jangka panjang dan meyakinkan diri supaya tetap menuju tujuan tersebut sehingga tercapai. Bagian kecil ini juga menyimpan informasi sehingga pikiran berpihak kepada pilihan baik, sejalan dengan misi yang ingin dicapai. Bila sering stres, bagian otak tersebut tidak dapat berfungsi dengan efektif. Efeknya, kita akan mudah beralih kepada diet lama yang merugikan kesehatan.
4. Stres Merangsang Hormon yang Menggemukkan
Stres di tempat kerja mungkin akan membuat anda tidak mendapatkan tidur yang berkualitas akibat pikiran yang berkecamuk. Kekurangan tidur mengurangi sekresi hormon leptin, yaitu hormon yang merangsang pikiran sehingga berhenti makan ketika kenyang. Kekurangan tidur juga bisa meningkatkan kadar hormon yang membuat kita cenderung terhadap makanan.
Rasa stres dalam aktivitas harian turut meningkatkan produksi hormon kortisol. Tingkat kortisol yang tinggi ini mampu membuat tubuh kita aktif memproduksi glukosa, lalu meningkatkan kadar gula dalam darah. Bila proses ini sering terjadi, ia akan menyebabkan berat badan anda meningkat, seperti yang dijelaskan melalui Today s dietitian.
5. Metabolisme Badan Semakin Lambat
Hari yang sibuk baik di rumah atau di tempat kerja kadang-kala membuat kita lupa untuk makan dan waktu berlalu seakan begitu cepat, hingga tidak terasa hari sudah mulai sore. Bila anda pukul 4 sore, baru makan siang karena terlalu asyik dengan pekerjaan anda. Maka kebiasaan tersebut akan dapat mengurangi tingkat metabolisme dalam tubuh.
Metabolisme yang seimbang sangatlah penting untuk fungsi tubuh yang sehat secara menyeluruh. Ahli juga menyarankan untuk mengikuti waktu makan yang tetap untuk mempertahankan berat badan yang seimbang.
6. Ini Akan ‘Menyerap’ Energi Saat Berolahraga
Sebenarnya tujuan untuk berolahraga adalah untuk meningkatkan stamina dan energi dalam tubuh. Namun, tanpa kita sadari terkadang kita mempengaruhi diri sendiri dengan melakukan dua hal dalam satu waktu. Kalau berolahraga sambil memikirkan sesuatu atau pekerjaan di kantor, maka tubuh anda akan menjadi lebih cepat lelah.
Satu studi menunjukkan bahwa individu yang berolahraga sambil otaknya bekerja, yaitu memikirkan berbagai macam hal yang akan menyebabkan ketahanan ototnya berkurang sebesar 25%. Maka anda mungkin tidak akan dapat berlari sejauh yang anda ditargetkan. Tubuh juga akan terasa begitu lesu setelah sesi latihan. Tentunya, sekarang anda sudah lebih paham jika stres mampu menaikkan berat badan anda?
Stres memiliki fungsinya tersendiri, di mana ia membantu mengembangkan potensi diri dengan bergerak maju jauh dari comfort zone. Namun, ia juga harus dikendalikan agar tidak mendatangkan lebih banyak keburukan daripada kebaikan. Gaya hidup sehat yang ingin dicapai tidak hanya membutuhkan komitmen dari aspek fisik semata, tetapi status mental seseorang juga harus stabil dan tetap tenang. Pikiran dan jasmani yang sehat membuat hormon lebih stabil dan metabolisme seimbang.
Lebih seringlah untuk mendengarkan ceramah-ceramah atau bisa juga berbicara dengan seseorang yang mungkin lebih berpengalaman dari kita, kemudian ceritakan tentang masalah yang dihadapi sehingga beban di pikiran dapat dikurangi. Bertemanlah dengan orang-orang baik, sehingga anda pun akan menjadi semakin baik. Dengan berpikiran baik sudah tentu anda akan terhindar dari stres. Terhindar dari stres maka akan membuat anda menjadi sehat.