17 Manfaat dan Fungsi Vitamin A Menurut Studi Penelitian


fungsi vitamin a

Apa itu vitamin A? Apa saja manfaat dan fungsi vitamin A untuk tubuh kita? Makanan apa saja yang mengandung vitamin A tinggi dan berapa jumlah dosis yang ideal untuk diambil setiap hari? Vitamin A yang juga disebut retinol merupakan senyawa penting untuk beragam fungsi dalam tubuh kita. Organ mata dan sistem kekebalan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa jumlah Vitamin A yang cukup.

Bahkan, kekurangan vitamin A adalah penyebab paling umum terjadinya kebutaan pada masa kanak-kanak. Namun, vitamin A yang berlebihan justru bersifat kontraproduktif bagi kesehatan kita dan dapat menyebabkan keracunan vitamin (hipervitaminosis).

Oleh karena itu, sebelum kita memulai asupan makanan yang mengandung vitamin A, penting sekali untuk memahami peran dan fungsi vitamin A di dalam tubuh, manfaat kesehatannya, serta rekomendasi dosis yang tepat berdasarkan usia dan jenis kelamin. Dengan mengetahui fakta-fakta tersebut akan dapat membantu diri kita mencapai kondisi kesehatan yang optimal dan aman dari vitamin A.

Apa itu Vitamin A?

Apa itu vitamin A? Ini merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin A adalah istilah umum untuk sekelompok senyawa yang ditemukan secara alami di sumber makanan, atau senyawa yang diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.

Dua jenis vitamin A yang ditemukan dalam diet makanan adalah provitamin A karotenoid dan vitamin A preformed. Karotenoid provitamin A yang paling umum dikenal dan paling penting adalah beta-karoten, yang merupakan pigmen tumbuhan yang kemudian diubah tubuh menjadi vitamin A.

Provitamin A karotenoid ditemukan pada beberapa jenis makanan nabati, seperti buah dan sayuran. Preformed vitamin A, yang terdiri dari retinol dan retinyl ester, ditemukan dalam makanan berbasis hewani, termasuk daging, ikan, dan susu. Tubuh menggunakan retinol untuk membuat retinoid lainnya. Vitamin A memainkan peran penting dalam reproduksi, kekebalan, perkembangan sel, kesehatan kulit, pertumbuhan tulang, indra penglihatan, fungsi jantung, paru-paru, dan ginjal. Retinol sangat penting untuk kesehatan kulit.

Tanda-tanda Kekurangan Vitamin A

Masalah kekurangan vitamin A paling sering terjadi di negara-negara terbelakang dan berpenghasilan rendah di mana kondisi kelaparan dan variasi makanan sangat terbatas untuk orang dewasa, anak-anak, dan wanita hamil. Organisasi Kesehatan Dunia, atau WHO, memiliki beberapa data menarik tentang masalah seputar kekurangan vitamin A, diantaranya:

  • Kekurangan vitamin A merupakan penyebab utama kebutaan yang bisa dicegah pada anak-anak. Ini rupanya mempengaruhi sekitar 250.000 hingga 500.000 anak setiap tahun di berbagai penjuru dunia, dan setengah dari anak-anak tersebut akan meninggal dunia karena komplikasi.
  • Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja pada wanita hamil.
  • Kekurangan vitamin A merupakan masalah yang meningkat di separuh negara-negara dunia, khususnya Asia Tenggara dan Afrika. Perkiraan menunjukkan sekitar 250 juta anak usia prasekolah menderita kekurangan vitamin A.

Beberapa jenis penyakit yang mempengaruhi fungsi hati, pankreas, kandung empedu, usus, penyakit celiac, diare kronis, giardiasis, obstruksi saluran empedu, sirosis, dan cystic fibrosis, dapat menyebabkan kekurangan vitamin A karena tubuh tidak mampu untuk menyerap, menyimpan, atau mengubah vitamin A.

Gejala-gejala defisiensi retinol atau kekurangan vitamin A meliputi:

  • Gangguan penglihatan hingga kebutaan.
  • Pengeringan dan penebalan kulit.
  • Imunitas terganggu.
  • Keratinisasi selaput lendir saluran GI, saluran kencing, dan saluran pernapasan.
    Retardasi pertumbuhan pada anak-anak.
  • Gejala lainnya termasuk rambut kusam, ketombe, kelelahan, depresi, dan insomnia.

Manfaat Kesehatan dari Vitamin A

Manfaat vitamin A cukup banyak. Berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan yang sudah diteliti dan terbukti, baik dalam bentuk topikal, suplemen, ataupun diet retinol.

1. Kesehatan Mata (Indera Penglihatan)

Jumlah vitamin A yang mencukupi sangat penting untuk mencegah masalah penglihatan. Vitamin A menjaga mata tetap lembab dan memungkinkannya menyesuaikan diri dengan perubahan terang dan gelap dalam cahaya, sehingga meningkatkan penglihatan pada malam hari. Ini artinya, retinol membantu menyehatkan retina di mata.

Vitamin A telah diketahui mampu meningkatkan glaukoma dan mengurangi risiko degenerasi makula dengan tingkat keberhasilan yang signifikan. Sebuah penelitian yang menghabiskan dana 5 juta dolar pernah dilakukan hanya untuk mengetahui korelasi vitamin A dan mata. Studi tentang retinits pigmentaso pada enam tahun lalu tersebut menghasilkan data tentang retinitis pigmentosa yang mempengaruhi sekitar 1,5 juta orang di seluruh dunia.

Retinits pigmentosa merupakan kelompok penyakit mata yang diwariskan dan mempengaruhi retina. Penyakit ini dimulai dengan kebutaan penglihatan pada malam hari, kehilangan penglihatan perifer, dan tunnel vision, sebelum akhirnya mengarah ke kebutaan total. Sebagian besar penderita penyakit ini akan mengalami kebutaan pada awal usia 40-an. Peneliti dalam uji klinis tersebut menemukan bahwa 15.000 IU suplemen vitamin A membantu penderita Retinis Pigmentosa mencegah perkembangan penyakit dan mempertahankan kemampuan penglihatan lebih lama.

Vitamin A menjadi nutrisi utama yang diresepkan oleh ahli bedah mata setelah operasi mata laser untuk meningkatkan penyembuhan dan mempercepat waktu pemulihan. Sebuah artikel British Journal of Ophthalmology pada bulan Mei 2001 menjelaskan uji klinis double-blind suplementasi vitamin A setelah 40 keratektomi photorefractive. Kelompok yang diberi vitamin A ternyata memiliki waktu penyembuhan yang lebih cepa dan memiliki ketajaman visual yang lebih baik daripada kelompok yang diberi plasebo.

2. Vitamin A Meningkatkan Kekebalan

Anda mungkin pernah mendengar bahwa menyusui akan memberi bayi suplay sistem kekebalan yang handal. Tetapi apakah Anda tahu mengapa hal itu terkait? Hal ini karena kandungan retinol yang diberikan kepada bayi melalui ASI ibu. Vitamin A menyokong sistem kekebalan tubuh, baik dalam pencegahan kuman penyebab infeksi maupun respon pasca-limfatik terhadap infeksi ketika kuman masuk ke dalam tubuh. Retinol melakukannya dengan menjaga membran mukosa yang kuat dan lembab serta meningkatkan fungsi sel darah putih. Membran yang lembap membuat kuman lebih sulit menyerang tubuh anda.

American Society for Microbiology menerbitkan sebuah laporan pada tahun 2005 tentang efek vitamin A dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin A dapat memiliki dampak multi-level pada kekebalan tubuh dengan beragam aksinya, seperti produksi antibodi, proliferasi limfositik, dan mempertahankan integritas epitel mukosa di usus.

3. Menjaga Elastisitas dan Integritas Kulit

iritasi kulitVitamin A adalah antioksidan yang membantu meningkatkan integritas kulit dengan menghambat oksidasi molekul berbahaya lainnya. Komponen dari vitamin A bekerja untuk menjaga tubuh terbebas dari racun dan radikal bebas yang biasanya merusak kulit. Jenis kerusakan ini biasanya berkaitan dengan penuaan dini, seperti garis halus dan kerutan.

Tindakan pelembaban dan retensi kelembaban membantu menjaga kulit tetap lembut dan mencegah pengeringan dan keratinisasi. Keriput sangat responsif terhadap perawatan retinol topikal. Formula retinoid yang disetujui FDA untuk mengobati keriput adalah Tretinoin.

Senyawa dari vitamin A ini terbukti efektif untuk meningkatkan kolagen, menstimulasi pertumbuhan pembuluh darah baru, memudarkan bintik-bintik penuaan, mengurangi keratosis aktinik, dan memperbaiki penampilan kulit yang rusak akibat sinar matahari. Baca juga: 30 Hal Sepele Penyebab Kulit Rusak

4. Mengurangi dan Mencegah Jerawat

Diaplikasikan secara topikal (oles) dalam bentuk retinol, vitamin A telah dipakai untuk mengobati jerawat, psoriasis, dan hiperpigmentasi. Dalam mengatasi masalah jerawat, vitamin A berperan untuk mengurangi produksi sebum yang menyumbat pori-pori; mengurangi ukuran kelenjar sebasea; mengurangi jumlah bakteri di duktus kulit, dan meningkatkan proliferasi dan diferensiasi keratinosit. Semua fungsi tersebut akan mengurangi respon inflamasi pada jerawat dan mempercepat pemulihan. Retinoid pertama kali disetujui untuk pengobatan jerawat sejak tahun 1971. Baca juga: 40 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat

5. Memperkuat Sistem Kerangka

Selain vitamin D, tulang juga membutuhkan vitamin A agar tumbuh sempurna serta tetap kuat dan sehat. Vitamin A ternyata mempengaruhi produksi dan efisiensi osteoblas, yang merupakan sel-sel pembangun tulang di dalam tubuh. Tanpa kecukupan suplai vitamin A, tulang bisa menjadi rapuh, keropos, dan kurang padat. Proses ini sangat penting, terutama jika Anda memiliki penyakit sendi degeneratif atau kondisi ortopedi lainnya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kadar vitamin A yang berlebihan dapat memicu osteoklas, yang merupakan sel yang memecah tulang dan menurunkan kepadatan tulang. Kepadatan tulang yang rendah dapat membuat tulang rentan terhadap patah tulang.

6. Memperkuat Daya Lekat Otot

Otot melekat pada tulang melalui ligamen dan tendon. Otot akan berkembang dengan baik dengan dukungan tulang yang kuat. Vitamin A memberikan efek lubrikasi pada membran yang mengelilingi otot, tendon, ligamen, dan sendi untuk membantu menghindari masalah terkait gesekan.

7. Gigi Lebih Kuat

Vitamin A memainkan peran penting dalam meningkatkan kekuatan gigi melalui perannya dalam produksi dentin. Dentin adalah lapisan keras kedua gigi, terletak langsung di bawah enamel. Tubular dentin diproduksi sepanjang hidup kita. Ini berfungsi sebagai sistem penambalan untuk lapisan email yang mulai rentan dan gigi yang telah mulai berlubang. Baca juga: 10 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

8. Menjaga Saluran Kemih

Vitamin A berperan dalam menjaga saluran kemih agar tetap lembab dan sehat. Vitamin A juga mencegah terbentuknya batu pada saluran kemih yang mengarah pada pembentukan batu ginjal.

9. Mencegah Kanker

Vitamin A telah diteliti manfaatnya dalam pencegahan kanker dan tindakan pengobatan karena sifat pertumbuhan selnya, interaksi dengan sel darah putih, sifat antioksidan, dan karena kelembaban yang diberikannya pada membran yang membuatnya lebih tahan terhadap kerusakan sel. Vitamin A adalah bagian penting dalam perawatan leukemia tertentu dan telah diteliti untuk keefektifan dalam mengobati bentuk-bentuk kanker lainnya, seperti kanker payudara, limfoma, dan kanker usus besar.

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Science Daily mengeksplorasi vitamin A sebagai alat untuk melawan kambuhnya kanker kolon. Kanker usus besar terkenal karena ketahanannya terhadap pengobatan biasa, menjadikannya salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Para peneliti menggunakan vitamin A untuk mengaktifkan kembali protein yang hilang yang akan menghilangkan sel-sel kanker dan metastasis mereka.

10. Membantu Penyembuhan Luka

Sel-sel jaringan terus-menerus berganti dan digantikan dengan sel-sel kulit baru. Vitamin A bukan hanya sebagai sarana dalam proses biologis yang diperlukan untuk kesehatan kulit tetapi juga merupakan komponen vital dalam penyembuhan luka. Vitamin A membantu memperbaiki jaringan yang rusak. Asam retinoat adalah komponen vitamin A yang berfungsi sebagai faktor pertumbuhan sel epitel. Senyawa ini mengaktifkan gen yang mengubah sel kulit menjadi sel epidermis matang, sehingga mempercepat laju pergantian sel kulit.

11. Mengobati Campak

Penyakit campak telah dikaitkan dengan kekurangan vitamin A. Asupan vitamin A juga telah dikaitkan untuk menghilangkan diare, pneumonia, dan efek samping demam campak. Dalam studi klinis, pengobatan campak yang termasuk vitamin A secara signifikan mengurangi tingkat morbiditas pada anak-anak.

12. Menjaga Kesehatan Jantung

jantung sehatHiperlipidemia, atau kolesterol tinggi, berhubungan dengan kekurangan vitamin A. Asupan yang cukup dapat membantu mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung sekunder akibat peningkatan kadar kolesterol. The American Heart Association telah merekomendasikan asupan makanan yang sehat dari antioksidan, termasuk beta-karoten, untuk pencegahan penyakit yang berhubungan dengan jantung. Baca juga: 6 Gejala Awal Serangan Jantung yang Dirasakan Wanita

13. Fertilitas dan Fisiologi Manusia

Perkembangan sel sperma tidak dapat terjadi tanpa vitamin A. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Biological Chemistry menemukan bahwa vitamin A mengaktifkan reseptor nuklir TR4 yang bertanggung jawab terhadap produksi sel sperma embrio, pengaturan lipid, pengaturan produksi hemoglobin, dan pengembangan sistem saraf pusat. Para spesialis kesuburan sering merekomendasikan vitamin A sebagai sarana untuk pria untuk meningkatkan jumlah spermanya.

14. Transkripsi Gen

Sebagai ligan pada reseptor nuklir, asam retinoat vitamin A sangat penting untuk regulasi transkripsi gen. Bukti terbaru menunjukkan bahwa reseptor nuklir orphan juga dapat membantu menemukan target obat untuk proses penyakit manusia.

15. Meningkatkan Kemampuan Kognitif

Para peneliti dari Harvard Medical School menemukan bahwa pria yang mengonsumsi suplemen beta-karoten selama setidaknya 15 tahun lebih kecil kemungkinannya mengalami penurunan kognitif. Penelitian lain menunjukkan hasil yang sama dengan retinol pada wanita. Hal ini karena penurunan kognitif terkait dengan stres oksidatif. Antioksidan kuat, seperti vitamin A, memerangi oksidasi radikal bebas.

Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer’s Disease meneliti efek kurangnya vitamin antioksidan, seperti beta karoten vitamin A, secara khusus pada pasien Alzheimer. Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa semua peserta Alzheimer ternyata tidak memiliki tingkat beta-karoten yang cukup.

16. Sebagai Anti Peradangan yang Kuat

Sifat anti oksidan dari vitamin A membuatnya menjadi anti-inflamasi yang kuat. Karena retinol menetralisir radikal bebas dan mencegahnya menjadi terlalu aktif, sehingga itu membantu mencegah jaringan dan kerusakan sel yang dapat menyebabkan peradangan.

17. Manfaat Vitamin A Lainnya

Beberapa penelitian menunjukkan vitamin A bermanfaat dalam mengobati PMS, infeksi ragi, penyakit payudara fibrokistik, dan sebagai sarana untuk mengurangi risiko mentransfer HIV ke janin yang belum lahir. Penerapan secara topikal vitamin A saat ini sedang diteliti efektivitasnya, baik sebagai pencegahan maupun sebagai pengobatan untuk beberapa jenis kanker kulit.

Retinoid topikal umumnya diresepkan untuk kutil yang gagal merespon pilihan pengobatan lain. Mereka bekerja dengan mengganggu pertumbuhan sel di dalam kutil. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa pasien stroke dengan tingkat vitamin A yang tinggi sering pulih lebih cepat, dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi daripada mereka yang kekurangan vitamin A.

Sumber Makanan Vitamin A Terbaik

sayur diabetesMinyak ikan dan hati mengandung konsentrasi vitamin A tertinggi. Susu dan telur mengandung preformed dan provitamin A. Beragam jenis sereal diperkaya dengan vitamin A. Berikut ini adalah sumber vitamin A yang paling umum digunakan dalam diet makanan:

  • minyak ikan cod
  • cream
  • kuning telur
  • susu yang diperkaya
  • mentega
  • keju cheddar
  • hati sapi
  • sebagian buah dan sayuran kuning
  • havermut
  • sayuran hijau yang segar

Akibat Kelebihan Vitamin A

Terlalu banyak retinol (vit A) ternyata sama berbahayanya dengan ketidakcukupan. Kelebihan vitamin A ternyata berkaitan dengan sejumlah penyakit, termasuk osteoporosis. Dalam dosis tinggi, dapat menyebabkan retardasi pertumbuhan dan pembesaran organ. Vitamin A yang berlebihan dapat mempercepat efek kerusakan hati pada orang yang sering mengkonsumsi alkohol.

Wanita hamil dan menyusui harus memonitor asupan vitamin A mereka dengan hati-hati. Jumlah yang melebihi 10.000 IU per hari dapat menyebabkan cacat lahir, terutama selama tiga bulan pertama perkembangan janin dalam kandungan.

Di sisi lain, wanita hamil kemungkinan besar menderita kekurangan vitamin A pada trimester terakhir saat permintaan janin tertinggi. Jika Anda hamil atau menyusui, selalu konsultasikan dengan dokter anak Anda dan penyedia perawatan pranatal tentang sumber retinol Anda.

Jumlah Dosis Vitamin A yang Tepat

National Institute of Health merekomendasikan tunjangan asupan harian vitamin A berikut ini:

  • 400 mcg untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan.
  • 500 mcg dari usia 6-12 bulan.
  • 300 mcg dari 12 bulan hingga usia 3 tahun.
  • 400 mcg dari usia 4 hingga 8 tahun.
  • 600 mcg dari usia 9 hingga 13 tahun.
  • 900 mcg untuk pria dari usia 14 hingga 18 tahun.
  • 700 mcg untuk wanita dari usia 14 hingga 18 tahun.
  • 750 mcg untuk wanita hamil usia 14 hingga 18 tahun.
  • 1.200 mcg untuk wanita menyusui usia 14 hingga 18 tahun.
  • 900 mcg untuk pria di atas 18 tahun.
  • 700 mcg untuk wanita di atas 18 tahun.
  • 770 mcg untuk wanita hamil berusia lebih dari 18 tahun.
  • 1.300 mcg untuk wanita menyusui berusia lebih dari 18 tahun.

Sebagai gambaran asupan vitamin A, berikut ini adalah jumlah vitamin A per porsi makanan:

  • 3 ons daging sapi tumis goreng = 6.582 mcg.
  • 1 cangkir keju skim ricotta = 263 mcg.
  • 1 ubi jalar panggang = 1.403 mcg.
  • 1/2 cangkir wortel mentah = 459 mcg.
  • 1 cangkir sereal yang diperkaya = 127-149 mcg, tergantung pada merek.

Untuk kebanyakan orang, asupan diet moderat dari vitamin A yang berasal dari berbagai sumber tumbuhan dan hewan tidak berbahaya, bahkan menguntungkan.


Satu pemikiran pada “17 Manfaat dan Fungsi Vitamin A Menurut Studi Penelitian”

  1. Terima kasih untuk informasi vitamin A. Sangat membantu saya untuk masalah penglihatan. Kebetulan saya pakai kacamata. Jadi fungsi vitamin A begitu penting.

    Balas

Tinggalkan komentar